REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan peningkatan jumlah wisatawan menjadi 10,5 juta pada tahun 2016 pasca diterapkannya kebijakan bebas visa kunjungan bagi 30 negara. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, untuk mencapai target itu pihaknya akan menyasar wisatawan non-Asean yang berada di Singapura.
Dia menjelaskan, ada 10 juta wisatawan non-Asean dan 1,7 juta ekspatriat yang berada di Singapura. Dengan adanya bebas visa kunjungan, pemerintah berharap mereka akan melanjutkan perjalanannya dari Singapura dengan singgah ke Indonesia melalui Batam yang hanya memakan waktu 45 menit perjalanan.
"Dulu mereka datang ke Kepulauan Riau susah karena harus urus visa, sekarang tidak perlu lagi," katanya usai mengikuti rapat terbatas bidang pariwisata di Kantor Presiden, Rabu (24/6).
Arief optimistis, kebijakan bebas visa kunjungan akan menambah jumlah wisatawan mancanegara paling tidak satu juta orang pertahunnya. Pemerintah berencana akan menambah 30 negara baru lagi yang akan diberi kemudahan bebas visa pada 2016.
Kebijakan bebas visa kunjungan ini, kata dia, akan membuat sektor pariwisata Indonesia makin kompetitif. Berkaca pada Malaysia yang sudah mengeluarkan bebas visa pada 164 negara, Arief mengatakan, Indonesia juga harusnya bisa melakukan hal serupa untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan untuk datang.
Kendati demikian, kata dia, pemerintah juga berharap ada timbal balik atau resiprokal dari negara-negara yang telah diberikan bebas visa. Menurut Arief, saat ini baru Jepang yang menyatakan akan memberi bebas visa bagi wisatawan Indonesia. Selain Jepang, lanjut dia, Cina, meski belum resmi, juga berencana akan memberikan kemudahan serupa bagi wisatawan Indonesia.
"Kalau dua negara ini sudah oke, kira-kira akan mudah sekali diikuti oleh negara lain," ujar Arief.