REPUBLIKA.CO.ID, Menggambar merupakan aktivitas yang bisa membuat anak merasa bahagia. Dengan menggambar anak bisa mengekspresikan dirinya. Selain itu, menggambar juga bermanfaat untuk mengasah kemampuan motorik anak. Juga merangsang otak anak dan baik untuk kesehatan mental juga bentuk dari komunikasi anak.
Art-Therapist, Mutia Ribowo, SDs, MA menjelaskan menurut Hurwitz Day pengarang buku Children and Their Arts (tahun 2007) dan menurut Clements Wachowiack di buku Emphasis Art (tahun 2010) menggambar bisa mengasah kemampuan motorik anak.
“Melatih hand-eye coordination. Dengan mewarnai dan membentuk garis, anak dapat melatih motorik halus yang penting di waktu ia dewasa nanti,” ujarnya.
Selain itu, menggambar juga merangsang otak. Menggambar menstimulus kedua belah otak kita, otak kanan dan kiri. Dimana 80 persen populasi adalah pengguna otak kiri yang analitikal. Lebih banyak pemakaian otak kanan membuka peluang untuk pemecahan masalah lebih baik dan lebih kreatif.
Menggambar, lanjutnya, juga membantu memproduksi brain chemistry seperti Seretonin, Endorphins, Dopamine dan Norepinephrine. Bukan hanya itu, menggambar juga meningkatkan intuisi bahkan mempertebal brainstem.
“Menggambar juga mempertajam awareness pada lingkungan sekitar. Brainstem (batang otak) berfungsi mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya,” jelasnya.
Mutia menambahkan menggambar juga menambah Synapses pada neurotransmitters yang dapat memperjelas memory dan mempermudah akses memory dan pengalaman. Menggambar pun bisa memperbaiki ingatan.
Anak yang gemar menggambar juga bisa dijadikan alat komunikasi. Dimana menggambar bisa membantu anak untuk mengekspresikan diri mengenai perasaan, emosi dan pikiran kita.
Manfaat penting lainnya dari menggambar adalah untuk kesehatan mental anak. Menggambar menggunakan konsentrasi kita untuk fokus dan membantu anak lebih rileks dan santai, melupakan hal-hal sulit yang dihadapinya. “Dengan mengekspresikan diri melalui gambar, emosi negatif penghambat perkembangan mental tidak dipendam,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika