Senin 22 Jun 2015 09:42 WIB

Hati-Hati, Popcorn Juga Bisa Membahayakan Kesehatan

Rep: MG ROL 40/ Red: Hazliansyah
Popcorn (ilustrasi)
Foto: dinnerwithjulie.com
Popcorn (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, -- Anda sering membeli popcorn di bioskop sebagai teman menonton film? Sebaiknya mulai sekarang anda mulai sedikit menghindari hal tersebut. Karena, popcorn yang biasa disediakan di gerai makanan di bioskop dengan dua pilihan rasa, manis dan asin ini hampir semuanya mengandung kalori tinggi. 

Survei mengejutkan dari para ahli mengatakan bahwa popcorn manis mengandung lebih dari 30 sendok teh gula dan popcorn asin mengandung lebih banyak garam dibanding dua Big Mac dan seporsi kentang goreng.

Dilansir dari mirror.uk, Senin (22/6), hasil dari studi oleh kelompok kesehatan CASH (Consensus Action on Salt Health) menemukan 1.214 kalori pada 225 gram popcorn. Ini berarti melebihi setengah dari kebutuhan kalori wanita per hari. Popcorn asin dengan jumlah yang sama mengandung 5,1g garam sehingga hampir sama asinnya dengan air laut.

Sedangkan 200 gr Toffee Popcorn memiliki 121g gula setara dengan 30,25 sendok teh gula atau lebih dari tiga kaleng Coke.

Survei ini dilakukan pada 154 jenis popcorn manis dan asin dari bioskop, merek besar dan supermarket dan ditemukan satu dari empat memiliki kadar garam yang tinggi.

Jika makanan ringan ini dikonsumsi terus menerus bisa menimbulkan beberapa penyakit. Apalagi jika dikonsumsi sambil menonton film cenderung akan membuat makan jadi lebih banyak.

"Sayangnya industri makanan sering menyamarkan camilan ringan yang diproses seperti popcorn dengan iklan yang benar-benar sehat," kata Kawther Hashem, ahli gizi untuk Action on Sugar.

Kawther Hashem juga menambahkan bahwa dengan penambahan gula dapat menyebabkan penyakit obesitas, diabetes tipe 2 dan kerusakan gigi yang merupakan masalah serius bagi banyak orang.

Garam dapat meningkatkan tekanan darah, yang bisa memicu stroke dan penyakit jantung. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi garam dan gula adalah salah satu langkah yang paling efektif untuk mengurangi jumlah orang yang menderita bahkan meninggal akibat penyakit ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement