REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait dengan penularan virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome), yang menjangkiti ratusan warga Korea Selatan beberapa waktu lalu, badan kesehatan dunia WHO menyatakan bahwa negeri ginseng tersebut masih aman untuk dikunjungi oleh wisatawan.
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Cho Tae-Yong dalam konferensi pers yang diadakan di kantor Korea Tourism Organization cabang Indonesia di Sudirman, Jakarta, Jumat (19/6).
"WHO mengumumkan bahwa tidak diperlukan untuk membatasi wisata atau perdagangan dengan Korea. Karena situasi di Korea saat ini bukan dalam tahap darurat, dan tidak perlu melakukan karantina pada saat kedatangan di Bandara," ujarnya.
Ia menjelaskan, kesimpulan tersebut didapatkan setelah Pemerintah Korea Selatan dan WHO melakukan penilaian terhadap penularan selama 5 hari, tepatnya dari tanggal 9-13 Juni 2015. Dan berdasarkan data selanjutnya, jumlah warga yang terjangkit oleh virus MERS hanya 1 orang pada sehari sebelumnya (18/6).
Lebih lanjut, Cho menjelaskan, WHO menilai penularan virus MERS di Korea Selatan hanya dalam lingkungan rumah sakit (tidak menulari warga masyarakat) karena Pemerintah Korsel berhasil mencegah penyebaran luas virus MERS melalui tindakan tegas. WHO juga mengonfirmasi bahwa virus MERS di Korsel tidak menjadi lebih ganas, karena tidak bermutasi.
Upaya pencegahan yang dilakukan oleh Pemerintah Korsel sampai saat ini yaitu menjalankan system pencegahan agar seluruh wisawatan asing yang berkunjung ke Korsel merasa nyaman.
Upaya pencegahan tersebut antara lain memberikan berbagai informasi tentang pencegahan terhadap virus MERS dan situasi terkini, membagikan alat perlindungan diri seperti hand sanitizer, thermometer, dan masker. Di samping itu juga meningkatkan sterilisasi terhadap obyek wisata dan tempat-tempat umum.
"Sampai saat ini juga tidak ada kasus terjangkitnya virus MERS pada wisatawan asing dari luar negeri. Jadi Korsel masih dalam situasi aman untuk dikunjungi wisatawan asing. Saya berharap orang Indonesia mau berkunjung kembali ke Korsel," kata Cho.