REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memakai sepatu hak tinggi memang membuat kaki wanita semakin jenjang dan terlihat rapi. Tapi keputusan tersebut tidak berlaku bagi pramugari El Al Israel Airlines.
Mereka menentang keputusan pihak maskapai yang membuat peraturan mewajibkan pramugari menggunakan sepatu hak tinggi untuk menyangga tubuh sepanjang waktu hingga pesawat meninggalkan landasan.
Sebuah email pemberlakuan peraturan tersebut telah dikirimkan ke semua awak perempuan maskapai El Al Israel Airlines. Peraturan penggunaan sepatu hak tinggi bagi pramugari ini telah mendorong petisi penolakan yang sudah ditandatangani oleh 200 orang. Pekerja berencana akan terus melayangkan protes sampai keputusan itu dibatalkan.
Memang mereka diperbolehkan mengganti sepatu hak tinggi dengan alas kaki yang lebih nyaman saat seluruh penumpang sudah nyaman di tempat duduk. Tapi menggunakan sepatu hak tinggi membuat pramugari tidak nyaman dan menimbulkan masalah kesehatan serta menghambat proses evakuasi.
"Perusahaan memperbarui prosedur pelayanan dan dalam kerangka yang diputuskan bahwa tim pramugari memakai sepatu rapi juga saat menyambut pelanggan. Segera setelah penumpang di tempat duduk, dan selama penerbangan, kegiatan bisa menggunakan sepatu kerja. Kami menekankan bahwa praktek ini diterima di industri udara dunia," ujar Yehudit Grisaro, wakil presiden layanan pelanggan El Al Israel Airlines dilansir dari Dailymail, Jumat (19/6).
Meski mendulang banyak kritik dari pegawai perempuan, keputusan ini diyakini tepat setelah Israel Airlines meneliti pakaian dari maskapai penerbangan lain yang sudah lebih dulu menerapkan penggunaan sepatu hak tinggi bagi pramugari.