Jumat 19 Jun 2015 12:02 WIB

United Airlines Biarkan Penumpang Menginap di Barak Militer

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
United Airlines. Ilustrasi
Foto: Reuters
United Airlines. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penerbangan yang mengalami gangguan sudah seharusnya memberikan kompensasi kepada penumpang.

Bisa dalam bentuk tiket, voucher, uang tunai, hingga penginapan. Namun pekan lalu United Airlines mendapatkan kritikan karena menempatkan penumpang di barak militer Kanada.

Pekan lalu penerbangan dari Chicago ke London terpaksa mendarat di Goose Bay tepatnya di kawasan Newfaoundland karena masalah yang tidak terduga. Maskapai ini memberikan penginapan sebelum penumpang mendapat pengalihan penerbangan esok harinya.

Sayangnya, penginapan yang disediakan maskapai sangat tidak layak. Pihak maskapai mengatakan bahwa mereka kekurangan kamar hotel di kota dan membiarkan 176 penumpang menghabiskan malamnya tidur di tempat yang tidak layak.

"Mereka ditempatkan di tempat tidur bayi, itu tidak ideal," ujar salah seorang warga, dilansir dari Foxnews, Jumat (19/6).

Sedangkan para penumpang tidur di barak, sebanyak 11 awak penerbangan yang terdiri dari tiga pilot dan delapan pramugari dapat menginap di hotel daerah. United Arlines mengatakan bahwa penumpang juga mendapatkan makanan selain dari akomodasi menginap tersebut.

"Kami meminta maaf kepada pelanggan atas gangguan tersebut. Kami juga menyadari hal ini memicu ketidaknyamanan yang cukup besar, jadi kami akan memberikan tiket ke London dan memberikan kompensasi tambahan," kata juru bicara United Airlines, Mary Ryan.

Diketahui ternyata United Airlines tidak dapat mengoperasikan penerbangan ke London, Jumat malam karena sudah kehabisan jadwal mendarat di Bandara Heathrow yang merupakan salah satu bandara terpadat di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement