REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan pihaknya akan meminta Kementerian Perhubungan untuk menambah frekuensi penerbangan pesawat ke daerah tersebut menjelang dan saat pelaksanaan Festival Boalemo dan Sail Tomini 2015.
"Kami khawatir minimnya penerbangan menuju Gorontalo akan menjadi kendala bagi wisatawan untuk berkunjung dan memeriahkan festival tersebut," katanya di Gorontalo, Selasa (16/6).
Idris menjelaskan saat ini hanya tedapat lima kali penerbangan dari dan menuju Gorontalo dalam sehari. Penerbangan tersebut terdiri atas Garuda Indonesia satu kali, Lion Air dua kali, serta Sriwijaya dan Batik Air masing-masing sekali penerbangan dalam sehari dengan tujuan Makassar dan Jakarta.
"Harus ada penerbangan extra menuju Gorontalo setidaknya mulai tanggal 8 hingga 12 September 2015. Saya berharap permintaan ini disetujui Kementerian Perhubungan, sehingga tamu-tamu yang akan berkunjung ke Gorontalo bisa lebih banyak," ujarnya.
Wagub mengaku telah menyampaikan permintaan tersebut pada saat rapat koordinasi persiapan Sail Tomini di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (12/6).
Selain penerbangan, Pemprov Gorontalo melakukan persiapan dan pembenahan infrastruktur maupun sektor-sektor pendukung lainnya di lokasi yang menjadi pusat kegiatan Festival Boalemo. Salah satu infrastruktur yang belum terpenuhi adalah landasan helikopter atau helipad.
Menurut Wagub pembangunan helipad tersebut sudah ditinjau oleh Bupati Boalemo bersama Dansat Radar Gorontalo dan instansi terkait. "Kami menargetkan landasannya akan selesai bulan depan, kontruksinya tinggal pengerasan yang akan ditutup dengan hot mix," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia Dedy Sutisna mengatakan sarana pendukung lain yang harus disediakan adalah akomodasi VVIP.
"Lokasi akomodasi VVIP ini sangat menetukan rentetan kegiatan lainnya seperti 'gala dinner' dan pengamanan, selain itu panitia pusat dan daerah harus ada pembagian kerja yang jelas, agar tuntas sebelum pelaksanaan Sail Tomini dan Festival Boalemo," pungkasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
