REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meyakini semakin dikenalnya Kawasan Wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan akan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke daerah itu setiap tahun.
"Kawasan Wisata Mandeh ini menjadi salah satu destinasi andalan Sumbar untuk menjaring wisatawan. Diharapkan pelaku usaha bidang pariwisata ikut mempromosikannya," katanya di depan ratusan anggota ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) di Hotel Inna Muara Padang, Kamis (4/6).
Menurutnya, sebagai destinasi wisata yang telah masuk dalam rencana Badan Pembangunan Nasional(Bappenas), pembangunan infrastruktur menuju kawasan wisata itu akan dibantu oleh pemerintah.
"Dalam tiga tahun ke depan, infrastruktur Kawasan Wisata Mandeh akan semakin baik. Diharapkan, perbaikan infrastruktur ini bisa memancing masuknya investor sehingga Mandeh benar-benar bisa menjadi destinasi wisata unggulan," katanya.
Selain Mandeh, destinasi wisata lain di Sumbar juga menjadi perhatian Pemprov Sumbar. Namun, karena destinasi itu adalah "milik" kabupaten dan kota, maka Pemprov tidak bisa memberikan bantuan secara langsung.
"Ini kendala yang kita hadapi karena membantu secara langsung akan menjadi temuan oleh BPK RI," katanya.
Persoalan itu menurutnya telah diatasi dengan penandatanganan MoU pembangunan destinasi wisata bersama kabupaten dan kota melalui dana sharing.
"Hanya saja, tidak semua kabupaten dan kota yang bisa menganggarkan dana shering ini," katanya.
Bagaimanapun, menurutnya, Pemprov Sumbar akan terus berupaya untuk membenahi sektor pariwisata di daerah itu. Sementara itu, Ketua DPD ASITA Sumbar, Ian Hanafiah mengatakan, pihaknya sangat mendukung pembenahan destinasi wisata oleh Pemprov Sumbar itu. Namun, dia meminta agar pembenahan itu tidak meninggalkan hal yang mungkin dianggap remeh.
"Persoalan yang mungkin lupa dibenahi adalah keberadaan dan kebersihan toilet, kemudian sarana dan prasarana lain di lokasi wisata," katanya.
Dia mengatakan, wisatawan akan jera datang ke tempat wisata yang tidak memiliki toilet yang memadai. "Bayangkan, kita antarkan wisatawan ke sebuah pulau yang menawan, tetapi toilet di situ masih berdinding seng dan kotor. Ini sangat mengganggu," katanya.
Ketersediaan "transportasi khusus" yang memadai juga harus segera dibenahi. "Misalnya untuk ke kawasan wisata Mandeh, kapalnya ternyata masih sederhana dan belum mencukupi. Ini perlu menjadi perhatian," katanya.