Selasa 02 Jun 2015 20:39 WIB

Anda Peselancar? Jangan Pernah Konsumsi Natto!

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Natto (Ilustrasi)
Foto: Rocketnews24
Natto (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini begitu marak masakan-masakan Jepang digemari oleh orang Indonesia. Mulai dari masakan yang mudah ditemui seperti sushi, ramen, shabu-shabu, hingga makanan unik seperti natto.

Natto merupakan makanan tradisional khas Jepang yang terbuat dari kedelai fermentasi dan sering dikonsumsi saat sarapan. Makanan ini terbilang unik dan menyehatkan. Namun Penelitian Yokohama City University Hospital menemukan bahwa peselancar bisa berisiko lebih besar terkena alergi terhadap natto.

Alergi terhadap natto masih jarang terjadi, tapi penelitian menunjukan bahwa orang-orang yang menghabiskan waktunya di dalam air dan sering kali tersengat ubur-ubur memiliki risiko tersebut.

Dr Naoko Inomata dari Yokohama City University Hospital melakukan penelitian dengan mempelajari kebiasaan gaya hidup dan sejarah olahraga terhadap 18 pasien yang dirawat di rumah sakit karena natto sejak tahun 2004. Dari 18 pasien yang alergi natto, 12 orang merupakan peselancar, dua penyelam, dan satu orang merupakan penyelam profesional. Itu menunjukan bahwa 80 persen dari kelompok tersebut menghabiskan sejumlah waktunya di laut.

Terus mengapa orang-orang yang menghabiskan sejumlah waktunya di laut bisa terkena alergi natto? Zat yang menghasilkan kerekatakan pada natto terbuat dari asam polyglutamic, yang juga ditemukan pada tentakel ubur-ubur. Jadi menurut dr. Inomata bahwa sengatan berulang dari ubur-ubur dapat menyebabkan peselancar dan penyelam terkena risiko lebih besar.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement