REPUBLIKA.CO.ID, HOUGANG -- Jika Colombo, Sri Lanka memiliki pandol berbentuk Janapada Kalyani sebagai pagelaran meriah untuk menyambut hari Waisak, berbeda dengan Singapura yang mengambil langkah lebih tenang dalam merayakan hari Waisak.
Lebih dari 10 ribu umat Buddha dan wisatawan ikut larut dalam prosesi menyalakan lilin di Stadion Houngang pada hari pekan lalu lalu, sebagai perayaan lahir, pencerahaan, serta meninggalnya Buddha Gautama.
Prosesi ini dimulai dengan terdengarnya serangkaian suara drum yang dibunyikan oleh Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Khaw Boon Wan.
Dilansir ChannelNewsAsia, Ahad (31/5) acara ini merupakan salah satu dari berbagai rangkaian yang diselenggarakan oleh layanan Kesejahteraan Buddhis Singapore dalam peringatan Hari Raya Waisak.
Acara ini dipercaya bahwa melalui cahaya dapat menyalurkan ajaran kebijaksanaan dari satu orang ke orang lain sesuai dengan ajaran Buddha.
Selain menyalakan lilin, prosesi ini juga diisi dengan umat yang memutari stadion membawa lampu berbentuk teratai sambil berdoa meminta perdamaian dan kebahagiaan bagi dunia. Bahkan, tak sedikit wisatawan antusias mengabadikan prosesi tersebut dengan berfoto atau ikut menyalakan lilin.