REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamanan di Candi Borobudur dalam rangka peringatan Hari Raya Waisak diperketat dari tahun-tahun sebelumnya. Kedatangan Presiden Jokowi menjadi salah satu penyebabnya.
"Karena RI 1 mau datang, amat sangat ribet, tamu-tamu lain juga, sehingga banyak sekali koordinasi," ujar Chrisnamurti Adiningrum selaku Kepala Unit PT. Taman Wisata Candi Borobudur yang dihubungi ROL belum lama ini.
Menurut pengakuan Chrisnamurti, Candi Borobudur sudah mulai berkoordinasi dengan pihak keamanan mulai Jumat (29/5) sejak keputusan Presiden ke-7 yang dipastikan hadir melihat prosesi Waisak di Candi Borobudur. Direncanakan akan ada 1500 personil polisi dari Polres Magelang yang akan mengamankan selama acara.
Ditambahkannya, selain dari polisi, keamanan acara Waisak juga dibantu oleh beberapa organisasi di Jawa Tengah dan juga Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Diperkirakan jumlah personil keamanan selama acara Waisak di malam hari akan mencapai 2000 orang.
"Mungkin pukul 15.00 kita sudah tidak jual tiket lagi. Karena RI 1 akan hadir, jadi mungkin ada sterilisasi jalur," tambahnya.
Keputusan Presiden ke-7 RI ini direncanakan akan mengisi pidato pada malam hari sebelum prosesi doa dan acara inti dari perayaan Waisak dimulai.