REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Hari Waisak di Candi Borobudur setiap tahun semakin ramai dipadati pengunjung. Tidak hanya dari umat Buddha yang mengikuti prosesi berdoa, namun wisatawan yang ingin melihat prosesi tersebut juga ikut meramaikan di sekitaran candi.
Hal ini menyebabkan Candi Borobudur melakukan peraturan yang begitu ketat pada tahun ini untuk keberlangsungan acara Waisak 2015.
"Selain membuat alur pengunjung, kita juga bikin aturan main," ujar ujar Chrisnamurti Adiningrum selaku Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur yang dihubungi ROL Sabtu (30/5).
Chrisnamurti menjelaskan bahwa aturan main yang dibuat hampir sama dengan tahun lalu, yaitu memberikan kartu tanda pengenal bagi umat Buddha yang akan mengikuti prosesi di atas Candi. Namun peraturan pemberian kartu lebih diperketat lagi, agar tidak lagi terjadi orang-orang yang bukan umat Buddha tapi justru mengaku umat agar bisa ikut naik ke Candi.
"Sementara pengunjung lainnya di bawah tidak naik ke atas candi," kata Chrisnamurti.
Selain itu, pihak Candi Borobudur juga memberlakukan pemisahan pintu masuk yang berbeda untuk umat Buddha dan pengunjung biasa. Rencananya pintu masuk yang akan digunakan umat adalah pintu 7, sedangkan untuk pengunjung biasa menggunakan pintu 8.