Kamis 28 May 2015 20:25 WIB

Gelombang Tinggi, Wisatawan Tetap Kunjungi Karimunjawa

Pulau Karimunjawa seluas 107.225 hektar dan memiliki keindahan alam baik di darat maupun di bawah laut tersebut, menjadi ikon pariwisata Jawa Tengah pada 2013 mendatang.
Foto: Antara
Pulau Karimunjawa seluas 107.225 hektar dan memiliki keindahan alam baik di darat maupun di bawah laut tersebut, menjadi ikon pariwisata Jawa Tengah pada 2013 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Arus wisatawan yang mendatangi Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, masih tetap mengalir meskipun gelombang laut setempat beberapa waktu cukup tinggi.

"Selama beberapa pekan terakhir, ombak di laut Jepara memang berulang kali cukup tinggi sehingga aktivitas penyeberangan juga sempat terhenti," kata Camat Karimunjawa Muh. Tahsin di Jepara, Kamis (28/5).

Meskipun demikian, kata dia, gelombang wisatawan tetap berdatangan, termasuk yang berangkat menggunakan kapal dari Pelabuhan Semarang menuju Karimunjawa.

Kondisi cuaca laut pada musim timuran seperti sekarang, kata dia, memang berbeda dengan musim baratan yang biasanya gelombang tinggi bisa berlangsung lama, sedangkan musim timuran tidak demikian.

Terkait kondisi cuaca demikian, dia berharap, agen wisata yang memberangkatkan wisatawan untuk menyampaikan informasi dengan benar agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan oleh wisatawan.

"Kalaupun mengetahui kondisinya dan tetap datang ke Karimunjawa, tentunya sudah siap dengan segala konsekuensinya," ujarnya.

Syahbandar Jepara Yuniarso mengungkapkan, ketinggian gelombang laut hari ini atau Kamis 2 meteran sehingga tidak aman untuk aktivitas di laut, termasuk kapal penumpang yang melayani penyeberangan dari Jepara ke Karimunjawa maupun sebaliknya.

Kondisi tersebut, kata dia, tidak aman pula bagi nelayan sehingga diminta untuk tidak melaut sambil menunggu cuaca di laut kembali normal. Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jateng, kata dia, ketinggian gelombang laut Jumat (29/5) sekitar 1,8 meter sehingga kapal penumpang diperkenankan beroperasi.

Sementara untuk nelayan, kata dia, melihat kondisi di laut pada besok atau Jumat (29/5) apakah memang aman untuk mereka atau tidak. "Hal terpenting merupakan keselamatan diri, sehingga tidak perlu memaksakan ketika cuaca di laut memang kurang mendukung," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement