Senin 25 May 2015 18:44 WIB

Panah Raksasa Ini Ungkap Sejarah Penerbangan Amerika

Panah AS ungkap sejarah penerbangan
Foto: Dailymail
Panah AS ungkap sejarah penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT -- Saat berkunjung ke Amerika Serikat, Anda mungkin bertanya-tanya ketika menemukan banyak panah-panah raksasa sepanjang 70 kaki yang membentang di antara semak-semak belukar.

Panah tersebut kerap ditemui di wilayah belukar California, New York, Ohio atau San Fransisco. Namun, apa sebenarnya panah raksasa itu? Dikutip Dailymail Senin (25/5), rupanya panah beton tersebut adalah bagian dari sejarah penerbangan udara Amerika Serikat di masa silam. Panah itu juga merupakan penanda sekaligus sistem navigasi darat pertama di dunia.

Penerbangan udara AS dimulai sejak tahun 1911 dengan tujuan Petaluma, California menuju Santa Rosa, California. Kala itu, belum ada sistem navigasi digital berupa pengiriman pesan dari pusat udara seperti yang kita kenal saat ini. Panah raksasa pun dibuat untuk membantu menunjukkan arah kepada pilot selama perjalanan.

Dinilai efektif, panah raksasa pun kembali didirikan pada musim panas tahun 1924. Panah-panah tersebut pun membentang mulai dari wilayah Wyoming, Ohio, sampai New York. Hingga pada 1929, panah-panah raksasa telah menyebar di jalan-jalan Amerika.

Jarak panah yang satu dengan yang lain yakni sekitar 10 mil. Untuk memudahkan pilot melihat penanda tersebut, panah diwarnai kuning cerah serta diberikan mercusuar berupa lampu gas yang terlihat dari ketinggian, bahkan saat cuaca buruk sekalipun.

Namun setelah Perang Dunia I, penerbangan Amerika Serikat mulai meninggalkan panah sebagai alat navigasi dan menggantinya dengan sistem digital yang lebih canggih. Kini, panah raksasa tersebut hanya menjadi puing-puing di antara belukar yang menyisakan sejarah penerbangan Amerika masa lampau.

Pasangan pensiunan, Brian dan Charlotte Smith pun tertarik berburu foto panah-panah raksasa bersejarah itu. Sejauh ini, mereka berhasil menemukan 102 anak panah dan berniat mengunggah hasil jepretannya di situs dreamsmithphotos.com, agar sesama penggemar dapat berbagi foto sekaligus saling membantu untuk menemukan anak panah yang tersisa.

"Kami berharap bisa memiliki foto-foto semua panah yang ada, namun waktu dan uang tentunya ikut menentukan berapa lama kami bisa mengumpulkan panah-panah itu," tutur Smiths.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement