Kamis 21 May 2015 14:24 WIB

Hadapi MEA, Desa Wisata Terus Dipercantik

Desa Wisata (ilustrasi)
Foto: Antara
Desa Wisata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan sejumlah desa wisata di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini, terus dipercantik untuk menghadapi Pasar Bebas ASEAN (MEA) 2015.

"Selain dipercantik, kita juga siapkan fasilitas penginapan (home stay) yang standar, kuliner dan barang kerajinan rakyat sesuai selera masyarakat ASEAN," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis (21/5).

Ia menambahkan pada desa-desa wisata tersebut, juga disiapkan fasilitas telekomunikasi yang memadai untuk memudahkan wisatawan dalam berkomunikasi lewat jejaring sosial dan lain sebagainya.

"Desa wisata juga kita promosikan lewat komunitas pemasaran tematik untuk memancing minat wisatawan berkunjung ke desa-desa wisata tersebut," ujarnya.

Marius Jelamu mengakui bahwa untuk memancing minat wisatawan ini, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, sehingga perlu dipancing dengan paket-paket wisata yang terintegrasi dengan pihak biro perjalanan.

Ia menyebut saat ini sejumlah desa wisata tengah dipercantik untuk menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), antara lain desa wisata Wae Sano, Cunca Lolos, dan Liang Dara di Kecamatan Sano Nggoang, Manggarai.

Kemudian desa wisata Labuan Bajo, Komodo, Pasir Panjang, Desa Batu Cermin di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Desa Satarlenda di Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai.

Selain itu, Desa Nangalabang di Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, desa wisata perkampungan tradisional Bena di Kabupaten Ngada dan Boti di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Berikut Desa Oebelo dengan obyek wisata pembuatan alat musik tradisional Sasando, Desa Oelnasi dengan obyek wisata agro dan pemancingan serta Desa Manusak dengan obyek wisata agro dan wisata alam di Kabupaten Kupang.

Selanjutnya desa Lede Unu dengan obyek wisata perkampungan adat dan Desa Kujiratu dengan obyek wisata situs Kujiratu di Kabupaten Sabu Raijua, Desa Maritaing dengan wisata alam dan bahari serta Desa Marisa dengan obyek wisata bahari di Kabupaten Alor.

Selain itu, ada empat desa wisata di Kabupaten Lembata yang juga mendapat dukungan program desa wisata yakni, Desa Atawai di Kecamatan Nagawutung dengan obyek wisata air terjun Lodowawo, Desa Atakore dengan dapur alam budaya, Desa Lamalera dengan obyek wisata penangkapan paus secara tradisional dan Desa Laranwutun dengan wisata bahari.

"Umumnya desa-desa wisata yang menjadi sasaran bantuan Pemerintah Provinsi NTT pada tahun 2014 lalu bahkan 2015 ini terdapat pada 46 kecamatan yang ada di 22 kabupaten/kota di NTT," demikian Marius Jelamu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement