Senin 18 May 2015 08:08 WIB

Indonesia Buka Kedai Kopi di Australia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Indira Rezkisari
Produksi kopi tradisional. (ANTARA/Ampelsa)
Foto: Antara/Ampelsa
Produksi kopi tradisional. (ANTARA/Ampelsa)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Atase Perdagangan Republik Indonesia di Canberra memfasilitasi pendirian rumah kopi Indonesia di Australia. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan kopi Indonesia ke seluruh masyarakat Australia.

"Produk Kopi Indonesia kini dapat diperoleh di  Saman Estate Coffee, Kafe Rumah Kopi Indonesia, di Docklands-Melbourne, Australia yang resmi dibuka pada 8 Mei 2015 lalu," ujar Atase Perdagangan Republik Indonesia di Canberra Nurimansyah, dalam rilis yang diterima Republika, Senin (18/5).

Menurut Nurimansyah, pendirian  Saman Estate Coffee  merupakan promosi produk kopi Indonesia yang berkesinambungan dan memiliki nilai tambah. Berdasarkan data dari  International Trade Center United Nations  (ITC UN) Comtrade Statistics , total impor kopi Indonesia ke Australia pada 2014 mencapai 479,5 juta dolar AS. Hal ini menempatkan Indonesia di urutan ke-8 sebagai eksportir kopi ke Australia, dengan peranan ekspor kopi sebesar 5,01 persen.

Saman Estate Coffee  berlokasi di pusat kota, di antara banyak gedung sekitar Docklands, Melbourne. Kafe ini menjual kopi dalam kemasan bubuk, biji kopi yang sudah di panggang, dan juga biji kopi yang masih hijau atau green beans.

"Kafe ini juga menawarkan  joint-outlet bagi diaspora Indonesia yang ingin menjual kopi Indonesia," kata Nurimansyah. Nurimansyah berharap kedai kopi seperti ini bisa tumbuh subur di kota-kota besar di Australia. Dengan demikian, ekspor kopi Indonesia ke Australia akan tetap terjaga dan makin meningkat.

Tak hanya itu, Nurimansyah juga berharap diaspora Indonesia dapat menciptakan bisnis di bidang lainnya seperti membuka toko produk Indonesia, membuka waralaba dari Indonesia, atau menjadi perpanjangan tangan eksportir Indonesia dengan membuat kantor perwakilan pemasaran di Australia.

"Diaspora Indonesia juga dapat membentuk perusahaan patungan Indonesia-Australia di bidang pemasaran dan produksi dan memposisikan Indonesia dalam rantai produksi global,"  kata Nurimansyah.

Menurut Nurimansyah, saat membuka usaha di Australia, produksi bisa dilakukan di negara tersebut atau di Indonesia, atau di negara yang dijadikan penghubung bagi pemasaran produk ekspor Indonesia. Nurimansyah mengatakan, Atase Perdagangan Republik Indonesia di Australia siap memfasilitasi para diaspora Indonesia yang ingin membuka usaha di negeri kanguru tersebut.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement