Senin 18 May 2015 00:15 WIB

IKAPI Dorong Wisata Buku di Bandung

Wisata buku (Ilustrasi)
Foto: Google
Wisata buku (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Jawa Barat menggelar gerakan pembagian buku cuma-cuma dalam rangka memasyarakat wisata buku di Dago "Car Free Day" (CFD) Kota Bandung, Ahad (17/5).

"Kegiatan tebar buku ini untuk menggelorakan minat baca buku kepada seluruh masyarakat, mulai dari jenjang anak SD sampai dengan dewasa," kata Ketua Ikapi Jabar, Anwarudin.

Pembagian buku gratis yang juga digelar dalam rangka Hari Buku Nasional itu merupakan kegiatan yang sudah rutin dilakukan setiap tahun. Tahun 2014 Ikapi Jabar membagikan sebanyak 50 ribu eksemplar buku untuk masyarakat Bandung di Taman Tegalega. Kegiatan ini memecahkan rekor jumlah buku terbanyak yang dibagikan.

"Tahun ini hanya 10 ribu, acaranya sebentar. Kita sedikit khawatir kalau lebih dari tidak terbagikan sehingga percuma," ucapnya.

Menurut dia acara itu selain untuk memperingati Hari Buku Nasional, juga bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat Bandung menjadi masyarakat dalam "World Book Capital", agenda pemerintah Kota Bandung untuk menjadikan "Kota Pusat Buku".

"Kota buku adalah penghargaan, kota yang masyarakatnya gemar buku, acara ini untuk menyadarkan masyarakan gemar membaca buku," tuturnya.

Hal yang sama juga disebutkan oleh kepala Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Kapusarda) Kota Bandung, Adin Muchtarudin. Menurutnya pihak pemerintah sendiri sudah aktif dalam meningkatkan minat baca masyarakat dalam rangka mempersiapkan World Book Capital.

Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil mencanangkan Kota Bandung sebagai Ibu Kota Buku Sejagat pada 2017. Kota itu telah mengajukan proposal ke Unesco agar mendapat dukungan sehingga 2017 Bandung sudah jadi ibu kota buku dunia.

Menurut dia pihak pemerintah sudah mulai melakukan berbagai program untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Mulai dari sosialisasi untuk membudayakan membaca, sampai mebuat berbagai taman buku untuk kemudahan masyarakat dalam mengakses bacaan.

"Jadi strateginya dibalik, perpustakaan yang mendatangi masyarakat. Melalui mobil perpustakaan keliling, motor, kemudian juga perpustakaan di dalam taman, kemudian juga dengan bantuan komunitas untuk mengelola sehari-hari," ujar Adin Muchtarudin, menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement