Sabtu 16 May 2015 20:13 WIB

Menpar Tinjau Kawasan Wisata Mandeh di Sumbar

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam membuka acara Forum Grup Diskusi (FGD) Halal Tourism & Lifestyle 2015 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Selasa (12/5)
Foto: DOK: Puskompublik Kementerian Pariwisata
Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam membuka acara Forum Grup Diskusi (FGD) Halal Tourism & Lifestyle 2015 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Selasa (12/5)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan kunjungan ke kawasan Wisata Mandeh, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Dalam kesempatan itu Menpar melihat pelaksanaan Mandeh Joy Sailing II dan Festival Mandeh, sekaligus meninjau kawasan yang rencananya akan diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Arief mengatakan, potensi yang dimiliki Kawasan Mandeh sangat tinggi. Kawasan berupa teluk yang ditutupi oleh jajaran pulau-pulau kecil dan berposisi melingkar itu, membuat perairan lautnya relatif tenang dan kaya akan terumbu karang serta hutan bakau yang masih lestari. Tak ayal kawasan ini dikenal dengan julukan "The Paradise of the South".

"Persis seperti Raja Ampat. Jadi yang belum pernah ke Raja Ampat bisa kesini dulu, karena biayanya yang relatif lebih murah," kata Arief Yahya di atas KRI Surabaya dalam perjalanan menuju Kawasan Wisata Mandeh, Sabtu (16/5) siang.

Pengembangan pariwisata di sekitar Mandeh kata Arief akan dilakukan dengan membagi ke beberapa zonasi. Pertama zona pariwisata Bahari Rekreatif yang dapat diakses oleh seluruh segmen pasar dan merupakan pusat konsentrasi pelayanan pengunjung yang terlayani dengan angkutan umum.

Kemudian Zona Pariwisata Bahari Rekreasi-Edukasi yang dapat diakses oleh seluruh segmen pasar serta penerapan konsep pariwisata Syariah.

Pengembangan, kata Arief, akan dilakukan dalam beberapa tahap. Yakni peningkatan kesadaran kolektif, pengembangan rencana kawasan wisata bahari, pengembangan kelembagaan pengelolaan kawasan pariwisata bahari serta pengembangan bisnis dan investasi pariwisata berbasis masyarakat.

"Karena itu kita akan mulai menjajaki untuk membuka investasi di kawasan destinasi terpadu ini nantinya," kata dia.

Pemda Kabupaten Pesisir Selatan sendiri pada tahun 2007 telah menyusun master plan pengembangan kawasan wisata mandeh, dengan potensi di dalamnya berupa terumbu karang seluas 70,32 hektare (ha), mangrove seluas 313,32 ha, padang lamun seluas 21,23 ha dan keragaman hayati seluas 404,55 ha.

"Kawasan wisata ini memiliki potensi bahari yang kuat, sehingga membutuhkan komitmen dukungan multisektor yang tinggi yang dikembangkan secara terencana dan terpadu," kata Arief Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement