REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Kawasan Mandeh mulai dilirik sebagai salah satu pariwisata bahari di Indonesia bagian barat. Bahkan Menteri PPN / Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengusulkan adanya bus air.
"Membuka bus air, kalau jadi ramai itu bisa jadi moda transportasi ramah lingkungan. Bisa mengangkut 50-100 orang. Sangat-sangat memungkinkan," kata dia saat berada di Padang, Sumatra Barat (Sumbar) menghadiri acara Mandeh Joy Sailing 2015 dan Fastival Mandeh, Sabtu (16/5).
Menurutnya, pengadaan moda transportasi bus air, tidak membutuhkan biaya yang besar. Selain itu, ujar dia, diharapkan, adanya bus air dapat memperlancar dan mempercepat transportasi yang selama ini biasanya ditempuh menggunaan jaur darat.
Andrinof mengatakan, bus air juga dapat menawarkan pariwisata perjalanan, seperti wisata mangrove. Selain itu, kawasan Mandeh juga menawarkan wisata diving, snorkling, air terjun, paralayang, olahraga air dan lain-lain.
"Potensi yang cukup besar, kawasan yang perlu dipoles sedikit, sebenernya tak butuh investasi besar. Tapi, kalau difungsikan kawasannya, saya yakin hidup," tutur dia.
Andrinof mengatakan, terdapat situs sejarah bangkai kapal Boelongan, korban bom Jepang di masa Perang Dunia kedua di kawasan Mandeh.
"Jadi spot untuk menyelam, tempatnya lumba, terumbu karangnya masih banyak yang bagus. Lautnya tenang karena seperti danau. Bisa buat berbagai macam rekreasi," katanya.
Andrinof berharap kawasan Mandeh dapat berkembang menjadi wisata bahari yang berbasis masyarakat. Namun, yang terpenting adalah membangun sikap mental masyarakat terlebih dahulu.
"Sebagai masyarakat yang tinggal di daerah wisata. Perlu sikap mental tertentu yang harus dibangun. Dengan label destinasi ramah, sopan," jelasnya.