REPUBLIKA.CO.ID, NAGANO -- Jigokudani terletak di lembah Sungai Yokoyu, di Prefektur Nagano, Jepang di ketinggian 850 meter. Secara harfiah nama itu diambil namanya dari uap dan air mendidih yang mengeluarkan gelembung dari celah-celah kecil yang berasal dari mata air panas dari dalam bumi.
Jigokudani dikelilingi tebing curam dan hutan yang dingin. Tanah tetap beku di musim dingin dan hujan salju berat menutupi daerah tersebut selama setidaknya empat bulan setiap tahun. Dalam lingkungan yang tidak bersahabat ini, hidup populasi kecil dari Kera Jepang, juga dikenal sebagai Snow Monkeys.
Dilansir dari Amusing Planet, Jumat (15/5), mereka menjaga diri tetap hangat dengan mandi di alam kolam air panas. Monyet ini terlihat bahagia berendam di kolam air panas dengan setumpuk salju bubuk di kepala mereka yang mencuat keluar dari air sehingga menjadi tontonan yang menarik untuk dilihat.
Meskipun peristiwa tersebut relatif terkenal, namun, hanya sedikit orang yang mau bersedia melakukan perjalanan dua kilometer melalui hutan beku di puncak musim dingin untuk mengamati monyet. Jigokudani Monkey Park, karena itu, sebagian besar masih sepi.
Kera liar Jepang itu hanya turun ke lembah selama musim dingin. Ini adalah waktu ketika taman memiliki pengunjung yang tinggi, ketika lembah ditutupi selimut salju putih, dan monyet bermain di sekitar pemandian air panas.
Biasanya, salju turun di daerah ini sekitar Desember hingga Maret. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah Januari dan Februari. Monyet mandi hampir sekitar waktu itu.
Monyet hidup dalam kelompok sosial yang besar, dan dapat cukup menghibur untuk menonton interaksi mereka. Kebiasaan yang dilakukan monyet dapat diamati dari jarak sangat dekat oleh manusia.