REPUBLIKA.CO.ID, Apakah ada cara mandi yang baik? Benarkah mandi lebih dari sekadar menyiram tubuh dengan air, lalu bersabun, dan melakukan kebiasaan lainnya?
Menurut Vivi Triandri, Consumer Technical Insight Manager PT Unilever Indonesia, mandi dengan sabun fungsinya membersihkan. Mandi normal dilakukan sehari dua kali. Waktu ideal untuk mandi tidak ada takarannya. Tergantung kebiasaan orang.
Mandi yang baik itu bukan tergantung lamanya, lanjutnya, tapi apakah cara yang digunakan saat mandi benar. Misalnya, saat mandi menggunakan bodywash. Pakailan spons yang sudah diberi bodywash, kemudian bersihkan kulit secara merata. Begitu juga ketika menggunakan sabun batang, pastikan Anda menggosokkannya ke tubuh secara merata.
“Jika Anda lakukan dengan cepat, ada bagian tubuh yang tertinggal tidak tergosok. Misalnya bagian kaki yang sering tertinggal dan digosok sekedarnya saja,” jelasnya kepada wartawan usai acara peluncuran LUX White Impress Collection di Jakarta, Selasa (12/5).
Lalu bagaimana tanda Anda sudah mandi dengan bersih? Apakah jika kulit terasa kesat? Vivi menjelaskan ketika Anda mandi dengan sabun dan air memang akan membuat kelembaban alami kulit hilang. Sebab semua sabun mengandung bahan pembersih. Dan ada jenis tertentu yang mengangkut kelembaban alami cukup dalam. “Kesat bukan berarti bersih, tapi berarti kelembaban alami hilang,” ungkapnya.
Karena itu, ia menyarankan agar menggunakan sabun yang bisa memberikan kelembaban pada kulit. Gunakan sabun yang mengandung pelembab. Sehingga usai mandi kulit tidak terasa kesat dan kering. Kulit usai mandi juga sebaiknya terasa lembab bukan lengket. Lembab yang terasa dalam kulit ini berarti zat atau bahan yang terdapat dalam sabun meresap ke kulit.
Dengan begitu Anda tidak perlu menggunakan lotion lagi selama beberapa waktu. Jika kelembabannya sudah hilang, Anda bisa menggunakan lotion. Tapi tergantung kebutuhan orang, jenis kulit, usia dan lingkungan.
“Kelembaban kulit berbeda makin tua kelembaban makin kurang. Tergantung kebutuhan dan lingkungan,” tambahnya.