Ahad 10 May 2015 17:19 WIB

Waspadai, Camilan Instan Tinggi Kalori

Camilan anak perlu diperhatikan faktor kalori dan lemaknya. Kentang goreng yang serba instan bisa berpengaruh buruk bila terus menerus diberikan sebagai camilan anak.
Foto: pixabay
Camilan anak perlu diperhatikan faktor kalori dan lemaknya. Kentang goreng yang serba instan bisa berpengaruh buruk bila terus menerus diberikan sebagai camilan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, Camilan memang menggiurkan. Sebut saja, kentang goreng, burger, dan masih banyak lagi. Tapi, camilan serba instan itu berpengaruh buruk pada kesehatan si kecil kelak.

Banyak penelitian menemukan adanya kaitan diet tinggi kalori dan rendah serat dengan kegemukan pada anak. Tidak hanya makanan berat, camilan turut berkontribusi terhadap kegemukan anak, sebuah kondisi yang juga dihubungkan dengan potensi penyakit serius seperti diabetes, jantung koroner dan stroke.

Dikutip dari www.parentsindonesia.com, kebanyakan orang tua lebih mampu mengontrol diet makanan anak ketimbang camilan atau jajanannya. Camilan seperti apa yang buruk? Dr. Diani Adrina, SpGK dari RS Pusat Pertamina mengatakan, “Camilan buruk itu umumnya mengandung tinggi lemak, glukosa, MSG dan rendah serat”.

MSG, penyedap makanan yang dikandung banyak camilan, dalam kadar tertentu dikaitkan dengan risiko alergi atau asma. Selain itu, sebuah penelitian yang dimuatAmerican Journal of Clinical Nutrition edisi Juni 2011, menghubungkan konsumsi MSG dengan kelebihan berat badan. Konsumsi rata-rata 5 gram per hari akan berisiko 30 persen lebih besar mengalami obesitas ketimbang konsumsi lebih rendah.

Dr. Diani juga menyatakan bahwa berdasarkan penelitian di jurnal Harvard School of Public Health yang dimuat Nutrition Source, berjudul “Fiber and Colon Cancer: Following The Scientific Trail”, asupan berserat rendah menyebabkan terjadinya kanker usus besar yang dimulai dari timbulnya polip pada usus besar.

Lemak dan gula yang tinggi akan membuat kalori menumpuk yang akan diubah kembali menjadi lemak tubuh. Jika tidak dibakar menjadi energi, lemak tubuh terus menumpuk dan berujung pada pertambahan berat badan. Karena itu, Dr. Diani menyarankan agar orang tua memerhatikan asupan total kalori anak per hari.

“Idealnya, camilan mempunyai kalori [tak lebih] 10 persen dari dari total kebutuhan kalori per hari,” katanya.  

Sebagai contoh kebutuhan kalori per hari anak usia 1-3 tahun adalah 1.300-1.500 kalori per hari, tergantung aktivitasnya. Sekitar 80 persen kebutuhan kalori dipasok dari diet makanan harian (sarapan, makan siang, dan makan malam) yang rata-rata mencapai 400 kalori sekali makan. Jika diet anak sudah memasok 1.200 kalori, asupan camilan sebaiknya tidak melebihi 130-150 kalori per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement