Kamis 07 May 2015 10:44 WIB

Mengapa Amsterdam Jadi Kota Sepeda di Dunia?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Ibu kota Belanda, Amsterdam.
Foto: AP
Ibu kota Belanda, Amsterdam.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Amsterdam kini menjadi kota sepeda terbesar di dunia. Ibu kota negara Belanda itu menjadi rumah bagi 881 ribu sepeda. Saat ini Belanda memiliki 22 ribu mil jalur sepeda.

Lebih dari seperempat jalur atau 38 persen akses transportasi di negara itu diperuntukkan untuk sepeda. Ini lebih besar dari London, Inggris yang hanya dua persen. Popularitas sepeda di Belanda terus berkembang, terutama sepeda listrik.

Bukannya tanpa perjuangan, pada awal abad ke-20, sepeda dianggap sebagai transportasi paling tehormat untuk pria dan wanita di Belanda. Namun, ketika perekonomian di Belanda mulai booming diera pascaperang, semakin banyak orang yang mampu membeli mobil. Pengambil kebijakan di Dewan Kota melihat mobil sebagai kendaraan masa depan.

Lingkungan Amsterdam kemudian hancur hanya karena membuat jalan untuk para pengendara motor dan mobil. Penggunaan sepeda menurun enam persen per tahun, hingga sepeda menghilang sama sekali.

Sekelompok aktivis kemudian melancarkan aksi protes seiring dengan meningkatnya korban kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan roda dua dan roda empat di kota itu. Tercatat ada 3.300 kematian pada 1971 dan lebih dari 400 anak tewas dalam kecelakaan lalu lintas tahun itu.

"Saya masih muda ketika tinggal di Amsterdam kala itu. Saya sering melihat kecelakaan lalu lintas dan banyak anak terluka," kata van Putten (63 tahun), dilansir dari the Guardian, Kamis (7/5).

Banyak masyarakat yang bergabung menjadi anggota kelompok aktivis Stop de Kindermoord pada 1970-an. Mereka mengadakan demonstrasi besar-besaran, termasuk menutup jalan supaya anak-anak bisa bermain dengan aman.

"Kami menaruh meja di luar dan mengadakan pesta makan malam yang besar di jalanan. Lucunya, polisi justru membantu kami," kata van Putten.

Stop de Kindermoord akhirnya disubsidi pemerintahan Belanda. Mereka mengembangkan ide-ide untuk perencanaan tata kota yang lebih aman. Mereka berhasil memaksa pengendara mobil untuk mengemudi dalam kecepatan yang lambat. Dua tahun setelah Stop de Kindermoord berdiri, kelompok lainnya muncul, the First Only Real Dutch Cyclists. Mereka meminta pemerintah memberikan lebih banyak ruang untuk bersepeda.

Secara bertahap, politisi Belanda menyadari banyak keuntungan dari bersepeda. Mereka pun menggeser kebijakan transportasi dan menjadikan sepeda sebagai transportasi masa depan. Pada 1980-an, kota-kota dan jalanan di seluruh Belanda mulai menyusun perencanaan jalan dan jalur bagi pengendara sepeda hingga sukses seperti sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement