Kamis 07 May 2015 02:20 WIB

Walau Sakit, Pepeng Menatap Hidup Penuh Semangat (1)

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Satya Festiani
Pepeng
Foto: ROL
Pepeng

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Di sela-sela kesibukan menjadi panitia sebuah acara di SMP Islam Al Ihzar, Pondok Labu, Jakarta Selatan, tempat salah seorang anaknya menimba ilmu, Ferrasta Soebardi alias Pepeng Jari-Jari menerima wartawan Republika, Rusdy Nurdiansyah dan fotografer Teguh Indra untuk sebuah wawancara khusus pada 16 Januari 2003.

Duduk santai di bawah pohon yang rindang, Pepeng menjawab semua pertanyaan dengan suara sengaunya yang khas. Kebiasaannya tertawa terbaha-bahak berulang kali menyegarkan suasana wawancara. Hasil wawancara yang dimuat di Edisi Ahad di Republika pada waktu itu bahkan dijadikan sebuah referensi sebagai contoh penulisan wawancara bagi murid-murid di SMP Islam Al Ihzar, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Dalam wawancara yang penuh canda tersebut, Pepeng berkisah dimana kariernya bermula di masa kuliah. Dia menang Lomba Lawak Mahasiswa pada 1978. ''Waktu itu saya juara pertama. Juara keduanya Krisna dan ketiga Nana Krip,'' ujar Pepeng yang mengikuti lomba itu dengan harapan menang dan hadiahnya untuk tambahan biaya kuliah.

Lomba itu ternyata menyeret Pepeng ke dunia hiburan lebih jauh. Dia bersama Krisna dan Nana Krip lalu membentuk grup lawak bernama Bahana Joke. Selanjutnya sempat pula mendirikan grup musik humor, Gmselo, singkatan dari Gerak Musik Seloroh. Adalah Sys NS yang pada 1986 membawa Pepeng, Krisna, dan Nana Krip bergabung dalam Sersan Prambors.

Sukses di kancah musik humor, dunia film kemudian dirambah Pepeng. Film yang dibintanginya antara lain Rojali dan Juleha (1979), Sama-Sama Enak (1986), dan Anunya Kamu (1986). Pada 1987 Sersan Prambors bubar. Nama Pepeng pun menghilang dari blantika hiburan. Pepeng memilih berkarier sebagai orang kantoran. Dia jadi pegawai Bank Pinaesaan (1988) lalu pindah ke Bakrie Brothers (1989).

Pada 1992, nama Pepeng kembali mencuat dan langsung bikin heboh. Dia muncul dengan gayanya yang ekstrem dalam membawakan sebuah acara kuis. Padahal waktu itu seorang pembawa acara kuis selalu tampil dengan elegan. Kuis itu dikenal dengan nama Telekuis Jari-Jari, sebuah program acara interaktif melalui telepon selama tiga menit di layar kaca RCTI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement