REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbeda dengan cicilan yang hanya berperiode 6 atau 12 bulan, cicilan jangka panjang tentunya membutuhkan perhitungan matang dengan memertimbangkan kemampuan secara finansial untuk jangka panjang juga.
Ada tiga hal yang ditegaskan Rakhmi Permatasari, perencana keuangan dari Safir Senduk dan Rekan dikutip dari www.parentsindonesia.com saat Anda berencana mencicil untuk jangka panjang, KPR misalnya.
Penghasilan tetap
Untuk bisa bertanggung jawab atas cicilan yang diambil, pastikan Anda sebagai pembayar cicilan memang memiliki penghasilan untuk jangka panjang ke depannya. "Jangan sampai berniat mencicil untuk 15 tahun, padahal 5 tahun lagi sudah harus pensiun dan tidak ada penghasilan lain di saat pensiun."
Asuransi jiwa
Pastikan Anda ataupun suami yang berperan sebagai penanggung cicilan jangka panjang, juga ikut asuransi yang diperlukan. "Ini akan melindungi pihak yang ditinggalkan utang apabila terjadi sesuatu yang fatal seperti kematian atau kecelakaan yang mengakibatkan si pembayar cicilan kehilangan penghasilan," tambahnya.
Asuransi untuk barang
Jika jiwa diasuransi, barang yang sedang Anda cicil untuk jangka panjang juga perlu diasuransikan. "Pastikan barang yang dicicil juga dilindungi oleh asuransi untuk melindungi dari kerusakan-kerusakan," lanjut Rakhmi. Untuk mobil sebaiknya dilindungi asuransi all risk, dan untuk rumah ada asuransi kebakaran, tambahnya.