REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sebagai ibukota Jepang, Tokyo cenderung dinilai menjadi kota maju dengan peringkat-peringkat tinggi. Tokyo dianggap sebagai kota tujuan wisata turis mancanegara dengan tingkat keamanan yang menjanjikan.
Namun, tak semua yang terlihat di Tokyo itu lengkap. Pasalnya ada beberapa kekurangan yang tidak dimiliki Tokyo seperti kota-kota di Jepang pada umumnya.
Bahkan dianggap kurang memuaskan dalam beberapa bidang. Seperi dilansir dari Rocketnews24, berikut enam kekurangan kota seluas 2.188 kilometer persegi ini.
Bayi
Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia. Tokyo menjadi kota paling terendah mencetak kelahiran bayi di Jepang. Menurut Departemen Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan, perempuan Tokyo memiliki tingkat kesuburan total 1,13 dari perhitungan dari rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita sepanjang hidupnya.
Lahan Pertanian
Kemajuan kota ini hanya meninggalkan sekitar 7400 hektar lahan pertanian. Ini merupakan salah satu kota dengan lahan tani paling sedikit.
Produksi Padi
Dengan sedikitnya lahan untuk bertani, tak heran jumlah produksi padi yang dihasilkan juga minim. Tokyo hanya menghasilkan 666 ton beras pada tahun lalu.
Rumah
Hanya 46 persen penduduk Tokyo yang tinggal di rumah mereka sendiri. Jauh di bawah rata-rata nasional yaitu 61 persen. Kebanyakan mereka menyewa tempat tinggal dari pemilik di Okinawa, Fukuoka, dan Osaka.
Mobil
Jumlah rata-rata mobil per rumah tangga di ibukota ini di bawah rata-rata nasional, dengan nilai di bawah 0,5 mobil per rumah tangga. Wilayah dengan pemilik mobil yang paling tinggi rata-rata adalah Fukui dengan rata-rata 1,7 mobil per rumah tangga.
Energi Baru
Bukan hanya dalam produksi pangan Tokyo bergantung dengan daerah lain, tetapi juga dalam hal energi. Menurut Institut Kebijakan Energi Berkelanjutan, hanya 0,4 persen energi yang dihasilkan Tokyo. Hal ini merupakan yang terendah di negara itu. Di Akita, sebaliknya 19 persen dari energi yang digunakan adalah dari energi terbarukan.