REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sebuah kepala Godzilla berukuran 52 meter (171 kaki) diresmikan di kantor Toho, studio Jepang yang sudah berdiri sejak tahun 1954, pada 16 April lalu sebagai tanda kembalinya studio Toho setelah satu dekade absen dari dunia perfilman Jepang.
Diangkatnya Godzilla kembali ke layar lebar setelah pasang surut yang melelahkan beberapa waktu lalu oleh sutradara Hollywood, Gareth Edward, medulang tanggapan postif dari penonton. Jepang berharap ikon sejarah terbesar film bangsanya itu dapat membantu memikat wisatwan untuk datang mengunjungi patung Godzilla setelah acara presmian oleh perdana menteri.
Pada upacara peresmian dilakukan di samping patung kepala Godzilla dengan acara pemberian penghargaan kepada seorang yang berkostum Godzilla. Sayangnya kostum itu tidak dilengkapi pengait untuk menerima penghargaan yang diberikan oleh Walikota Shinjuku, Kenichi Yoshizumi.
Menurut kepercayaan lama yang beredar di Jepang, bahwa tempat yang memiliki Godzilla di daerah tersbut maka akan mendapat kemakmuran.
“Godzilla adalah karakter kebanggaan masyarakat Jepang,” ujar Yoshizumi dilansir dari NewsNet, Rabu (22/4).
Asal nama Godzilla merupakan gabungan kata antar “gorilla” dan “kujira” atau paus, kemudian orang Jepang melafalkannya “Gojira”. Godzilla merupakan sejenis mahluk yang lahir dari penyimpangan genetik karena uji coba nuklir di Samudra Pasifik.
Film pertama Godzilla disutradarai oleh Ishiro Honda tahun 1954 dengan pencapaian film yang mengagumkan dan mencetak ikon baru bagi dunia film klasik Jepang. Namun tahun 2004, studio Toho menumumkan untuk memberhentikan pembuatan lanjutan seri Godzilla yang sudah mencapai 28 seri.