REPUBLIKA.CO.ID, Tidak sakit. Tidak basah. Tidak lapar. Dan dia masih menjerit-jerit sekuat tenaga? Ini adalah petunjuk yang cukup bisa diandalkan bahwa si kecil sedang kewalahan menghadapi dunianya. Namun bagaimana jika Anda bisa membantu menenangkannya sebelum dia murka?
Dikutip dari www.parentsindonesia.com, studi dari University of Mexico menyarankan apa yang bisa Anda lakukan. Kenali perilaku dan suasana hatinya sepanjang hari, kata penulis studi Jean Lowe, PhD. Jika dia mulai rewel, Anda bisa merendahkan suara dan berkata: “Oh, kamu kelihatan sedih, sayang. Mama minta maaf, ya. Sini sama Mama agar perasaanmu lebih enak.”
Jika dia bersemangat, responslah dengan hal yang sama. Para peneliti menemukan bahwa bayi yang memiliki lebih banyak interaksi memberi-menerima (juga dikenal sebagai contingent response) dengan ibunya, terutama di antara usia 4-9 bulan–bersama dengan permainan interaktif seperti cilukba–cenderung lebih cepat pulih dari stres dan merasa lebih gembira.
Jika Anda menemui tanda-tanda ini, kelembutan dan perhatian Anda mungkin bisa mencegah tangisan:
- Membuang wajah
- Cemberut
- Rewel
- Melengkungkan tubuhnya
- Menyatukan tangannya berulang-ulang
- Gerakan bibir atau gerakan mengunyah yang bertambah sering
- Memiringkan jari (sebelum berusia 4 bulan)