REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Maluku Said Assagaf menyatakan, Kota Ambon merupakan pintu masuk yang potensial dalam menjual pariwisata Maluku yang kaya akan keberagaman ke masyarakat nasional dan internasional.
"Ambon merupakan pintu masuk bagi pengembangan pariwisata, bukan hanya karena Ambon ibu kota provinsi tetapi juga namanya telah dikenal di tingkat nasional dan internasional," katanya di Jakarta saat launching Mengente Ambon, Sabtu (18/4).
Menurut dia, program yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yakni Mangente (datang dan kunjungi ) Ambon 2015 merupakan langkah cerdas mewujudkan stabilitas sosial di Maluku.
"Mangente Ambon adalah program mengunjungi Ambon yang secara langsung mematangkan fisik masyarakat dan menjadi wahana sosialisasi stabilisasi sosial yang bernilai," katanya.
Dalam bahasa melayu, kata Said, Mangente berarti datang dan melihat serta merefleksikan rasa rindu kasih sayang terhadap basudara (saudara) dan negerinya.
Mangente Ambon juga adalah wujud keberanian masyarakat kota untuk memperlihatkan kegeliatan dari berbagai segi politik, agama dan budaya.
Ia mengakui, Ambon adalah kota bukan sebatas "branding" manis tapi memang sangat manis dan kondusif. Ambon sangat menjaga pusaka abadi.
"Melalui kegiatan ini diharapkan stigma Ambon yang kurang aman dapat terbantahkan, karena Ambon memang manise bukan hanya sebatas ucapan," ujarnya.
Said juga menjelaskan, Mangente adalah gerakan moral yang mengajak seluruh warga diluar Ambon untuk bersama membangun, karena hal ini membutuhkan tanggung jawab dan sentuhan bersama.
Kegiatan ini juga bukan sebatas program humanitas, tetapi pulang dan membagikan ide pengembangan serta kreasi baru bisa menginspirasikan masyarakat.
"Jika upaya para diaspora Maluku terwujud maka dapat mendukung pariwisata kepulauan," tandasnya.
Ditambahkannya, jika seluruhnya dapat berjalan dengan baik maka akan tercipta kedamaian yang menjadi fokus semua pihak untuk mencegah perpecahan antar warga.
"Melalui program ini maka upaya membangun Maluku berjalan dengan baik karena mendapat dukungan dari semua pihak. Maluku butuh lompatan untuk meraih mimpi besar mensejahterahkan dan mengembangkan dirinya dengan potensinya," kata Said Assagaf.