Kamis 16 Apr 2015 17:07 WIB

Ikan Asar Oleh-Oleh Khas Jayapura

Ikan Asar-Asar
Foto: Antarafoto
Ikan Asar-Asar

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Ikan Asar atau ikan asap yang dijual di outlet ICh Hko, milik Pemerintah Kota Jayapura, kini telah menjadi oleh-oleh khas dari Kota Jayapura.

"Permintaan pasar sudah tinggi, teman-teman yang datang ke Kota Jayapura, sering singgah di outlet kami di bandara Sentani, dan yang selalu dicari Ikan Asar, itu karena memang kami kemas menjadi paket menarik dan tidak merepotkan untuk dijadikan oleh-oleh," kata Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop)Kota Jayapura Robert L N Awi, di Jayapura, Kamis (16/4).

Ia mengatakan, kini produk ikan Asar sudah menjadi ciri khas oleh-oleh dari Kota Jayapura.

Semenjak Pemkot Jayapura membuka outlet Ich Hko di Bandara Sentani, produk yang dipasarkan dari hasil pedagang binaan Disperindagkop, terus berkembang karena makin banyak masyarakat yang meminati produk tersebut.

"Respon dari pasar luar biasa, sebelumnya kami sangat sulit sekali mencari konsumen tapi sekarang di Ich Hko sudah menjadi pemasukan tetap, omzet sehari bisa mencapai mencapai Rp 5 juta," ujar Robert. Tidak jarang, kata Robert, pihaknya harus menambah stok karena yang tersedia di-outlet cepat habis.

"Sering dalam sehari kami terpaksa harus memesan lagi karena stok yang ada sudah habis, padahal perminggu kami pesan untuk Ikan Asar sekitar 70 ekor, dan diantar setiap hari biar ikan yang dijual selalu segar," tuturnya.

Terus meningkatnya potensi pasar produk Ich Hko, Robert mengaku, sudah ada pihak swasta yang menawarkan diri untuk bermitra dalam mengelola outlet tersebut.

"Sudah ada beberapa proposal yang mengajak kami utnuk bersama-sama mengelola outlet itu, tapi tahun ini kami evaluasi dulu, kalau terpaksa kami harus buka diri maka tahun depan kami harus buka diri ke pihak swasta agar outlet ini semakin berkembang," ujarnya.

Bagi pedagang binaan yang menyediakan produk di Outlet Ich Hko, Robert berharap mereka dapat menyiapkan langkah antisipasi ketika ikan sulit dicari, terutama saat musim angin di lautan. "Kita harapkan mama-mama ini lebih aktif lagi karena ada saat-saat ikan itu sulit didapat dan kami pun susah mengakses ikan dari pedagang kami, minimal harus sudah mulai ada budi daya ikan laut," ucapnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement