REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingar bingar panggung pagelaran Disney On Ice Dare to Dream baru saja berakhir. Lampu dan dekorasi panggung mulai dibereskan, para dagelan Disney kembali ke belakang panggung dan para penonton mulai keluar dari ruangan pagelaran di Istora Senayan Jakarta.
Setelah meninggalkan panggung, mungkin terselip pertanyaan dalam benak, di manakah tokoh Elsa? Padahal seluruh karakter Disney, seperti Putri Salju, Cinderella, Tiana and The Frog, Rapunzel, Micky dan Minnie Mouse, serta kawan-kawannya hadir melengkapi pagelaran memukau yang menampilkan kelihaian para pemerannya berselancar di atas es.
Elsa merupakan karakter fiksi dalam film Frozen (2013) yang disutradarai Chris Buck. Elsa pertama kali muncul dalam perayaan ke 53 tahun Walt Disney Animation Studios. Ia mengenakan gaun biru muda, dengan rambut berwarna blonde yang dikepang. Karakter ini terinspirasi dari tokoh Disney klasik yakni Putri Salju.
Namun ketidakhadiran tokoh Elsa dalam pagelaran kali ini bukan berarti pihak Disney tidak maksimal dalam memberikan pertunjukkan. "Kami sudah sangat maksimal dalam performa kali ini," tutur Black Tantroe, Direktur Marketing Disney, belum lama ini.
"Kami sengaja memilih para putri dengan karakteristik kecantikan yang berbeda-beda, sehingga bisa mewakili kecantikan putri lainnya," lanjutnya.
Black mengaku, kemanapun dan di negara manapun menggelar pertunjukkan, Disney selalu memberikan performa yang terbaik. Menurutnya, mengadakan pagelaran di ruangan dan tempat-tempat berbeda justru memberikan tantangan lebih.
Pagelaran Disney On Ice Dare to Dream ini merupakan perayaan 75 tahun cerita Disney Princess. Lewat pertunjukkan ini, Black juga ingin agar para keluarga di Indonesia bisa mengajak anak-anak mereka untuk bisa bermimpi layaknya kisah-kisah putri klasik yang mengagumkan.