Ahad 12 Apr 2015 18:41 WIB

Yuk, Main Ini untuk Mengasah EQ Anak (2-Habis)

Anak bermain boneka
Foto: pixabay
Anak bermain boneka

REPUBLIKA.CO.ID, Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengasah kecerdasan emosi anak. Sebagai permulaan, cobalah permainan EQ berikut ini, dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Emosi dalam Gerakan

PELAJARAN

Bahasa tubuh adalah cara ajaib untuk mengekspresikan perasaan.

PERSIAPAN

Susun daftar lagu yang bervariasi dalam nuansa lirik dan tempo–sertakan lagu cepat dan lambat yang menyuarakan ketenangan, keceriaan, kesedihan, bahkan kemarahan. “Musik dapat menangkap emosi,” kata Dr. Feldman. Beberapa lagu yang bisa Anda pilih: “I Feel Crazy So I Jump in the Soup” dan “The Happiest Song I Know” dari Laurie Berkner, “Twist and Shout” dan “Yesterday” dari The Beatles, “Walking on Sunshine” dari Katrina and the Waves, dan “I Will Remember You” dari Sarah McLachlan. Anda juga bisa memasukkan lagu-lagu klasik seperti “Clair de Lune” dari Claude Debussy atau “Hoedown” dari Aaron Copland. Perbesar volume lagu.

CARA BERMAIN

Dengan gerakan dan ekspresi wajah, peragakan suasana lagu yang sedang diputar. Sebagai contoh, Anda dan anak bisa pura-pura sedih atau mengantuk ketika mendengar lagu lambat dan sedih; saat ritme menjadi cepat, Anda bisa mengekspresikan sukacita melalui gerakan gembira seperti mengangkat tangan seperti sedang menyoraki tim olahraga favorit. Untuk membantu anak usia dini menamai emosi, minta dia menyebutkan jenis emosi saat lagu berganti (dia bisa berkata, “Oh, aku sangat marah!” atau “Ah, aku takut!”). Buat permainan semakin seru dengan memeragakan tarian konyol yang bisa ditiru anak–dan silakan melewatkan lagu yang Anda pikir akan mengulang gerakan.

Bincang-bincang Boneka

PELAJARAN

Menunjukkan empati adalah bagian penting untuk membangun hubungan.

PERSIAPAN

Undang anak Anda–dan dua boneka kesayangannya–untuk makan siang. Setelah selesai makan, duduklah berhadapan sambil masing-masing memegang sahabat boneka. Jelaskan bahwa kedua boneka itu adalah teman akrab dan gunakan “suara boneka” terbaik Anda untuk memulai percakapan.

CARA BERMAIN

Boneka Anda bisa menyingkap sesuatu tentang dirinya, seperti, “Kakak saya tidak mau meminjamkan mainan truk merahnya.” Lalu dengan suara normal, tanyakan, “Apa yang dikatakan Teddy Bear-mu kepada sahabatnya?” Jika anak bingung, berikan pilihan ungkapan yang penuh empati (“Aku sedih karena dia membuatmu kecewa. Mungkin truk itu sangat spesial bagi kakakmu!”) atau ungkapan acuh (“Siapa peduli?”). Biarkan anak memilih respons terbaik dan dorong dia agar si boneka yang menjawab. Selanjutnya, gunakan suara boneka untuk memancing reaksi berbeda (“Aku sangat senang. Orang tuaku akan mengajakku ke Disney World!”). Setelah memeragakan berbagai skenario, tanyakan kepada anak bagaimana cara para boneka berdiskusi jika salah satu adalah mama beruang dan satu lagi anak beruang, atau salah satu guru dan yang lain murid. Lalu minta para boneka memberi respons sesuai peran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement