Senin 13 Apr 2015 10:01 WIB

Kekhawatiran Terbesar Menjelang Persalinan (2)

Bayi/ilustrasi
Foto: Wikimedia
Bayi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Hari H seolah datang begitu cepat. Banyak calon ibu yang melontarkan kekhawatiran, terutama tentang persalinan yang akan dijalani sebentar lagi.

Sebagai dokter kandungan, kami memastikan untuk meluangkan waktu lebih banyak dengan pasien di bulan-bulan akhir kehamilan. Bukan sekadar memonitor kondisi medis mereka melainkan menjaga keseimbangan emosional. Kami merasa penting untuk mengenali harapan dan kekhawatiran wanita sebelum hari persalinan.

Saat hari H datang, mungkin tidak banyak hal yang dapat Anda kendalikan. Membekali diri dengan informasi yang cukup dapat menekan ketegangan, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Buang Air Besar

Banyak wanita yang khawatir mereka akan mengalami buang air besar saat mengejan. Ya, itu mungkin terjadi dan bukan masalah. Dari sudut pandang ibu, mungkin memalukan, tapi dari sudut pandang dokter, hal itu sebenarnya bagus karena artinya pasien mengejan dengan benar.

Masalah Tali Pusat

Tali pusat begitu tipis sehingga sulit untuk melihatnya melalui USG. Jika tali pusat tampak melilit leher bayi (secara medis disebut nuchal cord), Anda tidak perlu khawatir. Memang terdengar mengerikan, tapi di dalam rahim, sesuatu yang melilit leher bayi tidak akan mengganggu “pernapasannya”. Janin mendapatkan oksigen melalui darah dari plasenta. Selain itu, kepadatan dan kekuatan tali pusat membuatnya sulit terjepit.

Faktanya, dokter tidak dapat melakukan apapun untuk mengatur posisi tali pusat selama kehamilan; ada risiko kecil untuk janin dan bisa saja lilitan terlepas sendiri karena janin masih senantiasa bergerak. Skenario terburuknya, lilitan tali pusat  dapat menurunkan frekuensi detak jantung bayi sepanjang proses persalinan, sehingga pada titik tertentu dia mengalami stres dan persalinan sesar diperlukan.

Ada fakta bahwa 25 persen bayi terlahir dengan  tali pusat  yang melilit di leher–dan tidak ada dampak fatal dari kondisi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement