Senin 13 Apr 2015 09:40 WIB

Kekhawatiran Terbesar Menjelang Persalinan (1)

Suami menemani istri melahirkan/ilustrasi
Foto: parentdish.co.uk
Suami menemani istri melahirkan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Hari H seolah datang begitu cepat. Banyak calon ibu yang melontarkan kekhawatiran, terutama tentang persalinan yang akan dijalani sebentar lagi.

Sebagai dokter kandungan, kami memastikan untuk meluangkan waktu lebih banyak dengan pasien di bulan-bulan akhir kehamilan. Bukan sekadar memonitor kondisi medis mereka melainkan menjaga keseimbangan emosional. Kami merasa penting untuk mengenali harapan dan kekhawatiran wanita sebelum hari persalinan.

Saat hari H datang, mungkin tidak banyak hal yang dapat Anda kendalikan. Membekali diri dengan informasi yang cukup dapat menekan ketegangan, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Kepala Besar, Bukaan Kecil

Banyak ibu yang kesulitan membayangkan bagaimana bisa kepala dan tubuh bayi melewati bukaan vagina yang sempit. Konsep itu bisa membuat ngeri, tapi alam telah merancang tubuh kita untuk hal tersebut.

Idealnya, panggul wanita dibentuk untuk dapat dilalui bayi dengan mudah. Kulit dan otot vagina sangat elastis dan dapat meregang terbuka hingga lebih dari 10 cm agar kepala bayi bisa keluar. Saat proses persalinan, sebuah kaca akan membantu Anda memahami lebih baik kapan dan di mana harus mengejan; ketika Anda melihat kepala bayi mulai keluar dan melihat bukaan melebar, Anda tahu bahwa Anda mengejan dengan benar.

Persalinan Sesar

Sebagai ilustrasi, di AS, 20-30 persen bayi dilahirkan melalui metode sesar (sesar). Pada sebagian kecil kasus– misalnya posisi bayi sungsang dan bayi kembar–prosedur tersebut sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Namun terutama bagi kelahiran pertama, metode persalinan tidak dapat ditentukan sampai Anda benar-benar sudah memasuki proses persalinan.

Kami berharap setiap ibu yang menginginkan persalinan normal dapat terpenuhi keinginannya, tapi kami juga menyadari bahwa pemain lain, yaitu bayi Anda, mungkin punya rencana berbeda.

Dua alasan paling umum seorang bayi lahir melalui metode sesar adalah dia tidak bisa melewati jalan lahir atau dia mengalami gawat janin sepanjang proses persalinan. Keberhasilan seorang bayi melewati jalan lahir bukanlah sesuatu yang dapat dikendalikan atau diprediksi oleh dokter.

Kondisi itu tergantung pada beberapa faktor: ukuran dan posisi bayi , dan ukuran sang ibu. Selain itu, kami tidak dapat memerkirakan kesanggupan bayi Anda menghadapi persalinan. Saat Anda mengalami kontraksi, aliran darah ke plasenta menurun tajam. Karena sebuah kontraksi hanya berlangsung selama satu menit, kebanyakan bayi dapat beradaptasi dengan penurunan itu tanpa masalah.

Namun, ada sebagian bayi tidak dapat menoleransi kondisi yang terjadi selama berjam-jam itu. Jika bayi Anda mulai mengalami gawat janin, dia perlu dilahirkan secara sesar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement