Jumat 10 Apr 2015 10:01 WIB

Teror Mematikan Pariwisata Yordania

Rep: MGROL38/ Red: Winda Destiana Putri
Wisata Yordania
Foto: News
Wisata Yordania

REPUBLIKA.CO.ID, YORDANIA -- Kota Petra di Yordania menyimpan situs warisan dunia UNESCO. Setiap tahunnya, kota tersebut ramai dikunjungi wisatawan dunia.

Namun kini, Petra tengah mengalami masa-masa sulit, dimana nilai jual pariwisatanya merosot tajam akibat teror mengerikan ISIS beberapa waktu lalu.

Video eksekusi ISIS terhadap pilot Yordania yang dirilis militansi itu secara online pada Februari lalu, rupanya menjadi harga mahal yang harus dibayar pemerintah Yordania. Pasalnya, pembatalan pemesanan hotel di Yordania kini semakin meningkat tajam.

Meski pemerintah tengah berusaha memikat kembali pengunjung lewat potongan harga serta membebaskan beberapa biaya bandara, namun pemulihan industri pariwisata secara cepat diragukan. Sebab, Yordania merupakan negara tetangga Irak dan Suriah yang masih mendapat pengawasan dari kedua negara tersebut.

Manajer Hotel Kings Way Ahmad Amarat mengatakan, hotelnya telah ditutup sejak empat bulan lalu akibat menurunnya jumlah penghuni, dari rata-rata 95 persen pada 2010 menjadi 28 persen pada 2014. “Kami tidak optimis untuk tahun 2015,” ujarnya, dilansir Newsnet Jumat (10/4).

Sementara itu, juru bicara pemerintah Mohammed al-Momani mengatakan, ketidakstabilan suatu wilayah akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, terutama pariwisata dan investasi asing. Namun menurut Bank Dunia, ekonomi Yordania masih terhitung lebih baik jika dibandingkan wilayah konflik lainnya seperti Timur Tengah dan Afrika Utara.

Meski begitu, menurunnya jumlah wisatawan mengancam ribuan pekerja pariwisata. Tingkat pengangguran di Yordania pun semakin mendekati 12 persen, meski sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Yang mengkhawatirkan, kemerosotan ekonomi tersebut bisa memicu tindakan ekstrimisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement