REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Makanan dan minuman manis begitu digemari masyarakat. Walaupun banyak kekhawatiran atas resikonya bagi kesehatan. Padahal pemanis merupakan bagian penting dalam industri makanan dan minuman, tak terkecuali di Indonesia.
Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Food Review Indonesia memperkenalkan solusi kekhawatiran pecinta manis yang ingin tetap sehat. Lewat seminar 'Stevia - A Natural Sweeteners for Food & Beverages' terjawab solusi pemanis alami dari tumbuhan bernama stevia.
"Ini dapat membantu kita menikmati makanan dan tetap sehat," kata Vice President Head of Global Scientific & Regulatory Affairs, PureCircle Inc USA dalam seminarnya di IPB Convention Center, Bogor, Kamis (9/4).
Stevia adalah jenis dari tanaman perdu yang bernama latin Stevia Rebaudiana. Pemanis ini memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi 200-300 dari gula. Oleh karena itu dapat dijadikan pemanis alami yang sehat bagi tubuh manusia.
Ahli teknologi pangan IPB, Nuri Andarwulan mengatakan stevia bisa menjadi pemanis alami yang baik bagi kesehatan karena tidak memiliki kalori. "Stevia tidak berkalori alias zero calori karena tidak dimetabolisme menghasilkan energi," ujar Nuri.
Nuri menyebutkan dari tanaman stevia diambil senyawa Glikosida Steviol yang nantinya akan digunakan sebagai pemanis alami. Pemanis ini baik digunakan karena tidak memiliki kandungan kalori.
Ia mengatakan pemanis yang berbahan dasar stevia ini sudah diregulasi di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di tahun 2014. Hanya saja belum banyak diterapkan di industri pangan. Walaupun ada beberapa perusahaan yang mulai menerapkan salah satunya Nestle.
Penggunaan pemanis saat ini banyak digunakan untuk menekan masuknya kalori. Oleh karena itu pemanis ini terbilang cukup aman terutama bagi yang ingin diet kalori dan penderita diabetes. Saat ini stevia semakin dikembangkan menjadi sebuah produk pemanis di Global Stevia Institute, Amerika.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
