REPUBLIKA.CO.ID, Mungkin Anda adalah satu di antara banyak wanita yang mencoba melakukan induksi alami di minggu-minggu akhir kehamilan dengan cara banyak berjalan kaki, melakukan hubungan seks yang intens, mengonsumsi makanan pedas, atau menstimulasi puting susu. Bahkan tidak sedikit wanita yang mencoba teknik lain seperti berolahraga, akupuntur, atau meminum suplemen herbal.
Lebih dari setengah jumlah responden dalam survei yang dipublikasikan di jurnal Birth edisi Juni 2011 mencoba teknik-teknik alami tersebut. Meskipun sebagian besar usaha percobaan itu tidak menimbulkan bahaya, kepala peneliti menyebutkan bahwa mekanisme awal persalinan hingga kini belum diketahui secara pasti. Dugaan terkuat menyebutkan, proses persalinan berawal dari hormon yang diproduksi oleh janin.
“Jadi meskipun banyak wanita yang mencoba melakukan induksi alami untuk segera mengakhiri kehamilan, hasil akhirnya kebanyakan di luar kuasa calon ibu,” kata Jonathan Schaffir, lektor kepala ilmu kandungan dan kebidanan di Ohio State University sekaligus kepala penulis studi, dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Satu-satunya metode yang dipercaya bisa menghasilkan dampak fisiologis terkait persalinan adalah stimulasi puting, kata Schaffir. Aktivitas itu dapat melepaskan hormon oksitosin yang bisa menyebabkan kontraksi rahim. “Namun ada potensi negatif yaitu menyebabkan kontraksi berlebihan. Saya tidak merekomendasikan teknik itu karena tidak ada protokol keamanan hingga kini,” kata Schaffir.