Senin 06 Apr 2015 16:49 WIB

Marak Pencurian, Pemerintah Cina Larang Wisatawannya Naik Kereta

Rep: MGROL38/ Red: Winda Destiana Putri
Kereta wisata di Paris
Foto: Dailymail
Kereta wisata di Paris

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Gara-gara aksi pencurian dan kejahatan terhadap turis tengah marak di kereta yang menghubungkan pusat kota Paris dengan bandara Internasional terbesar di Perancis, Kedutaan Besar Cina di Perancis melarang warga negaranya menggunakan transportasi kereta tersebut.

Dilansir Dailymail Senin (6/4), Kedutaan Cina mengeluarkan peringatan yang melarang warganya menaiki kereta RER (kereta Paris) tersebut demi menghindari aksi kejahatan serupa. Sebagai gantinya, Kedutaan menyarankan warga Cina untuk menggunakan alternatif kendaraan lain seperti bus, taksi, maupun kendaraan lain yang menyediakan akses pusat kota Paris dengan bandara Charles de Gaulle Airport.

Peringatan tersebut menyusul setelah adanya empat kasus pencurian yang terjadi di kereta RER sejak pertengahan Februari lalu. Akibat insiden tersebut, seorang turis terpaksa kehilangan penerbangannya menuju Cina lantaran kehilangan koper di dalam kereta. Seorang turis muda Cina lainnya juga menderita kerugian besar akibat pencurian. Sedangkan, dua turis lainnya juga kehilangan penerbangan mereka akibat barang-barangnya dicuri.

Kedutaan juga mengatakan bahwa pencuri kerap menjadikan turis sebagai targetnya. "Pada beberapa kasus, si pencuri pura-pura menjatuhkan sesuatu atau membantu turis menaikan koper-koper mereka, atau justru menyambar tas turis secara tiba-tiba ketika pintu kereta hampir ditutup," jelasnya.

GM Miramal Travel, Alex Lee Chun-thing mengatakan bahwa aksi pencurian terhadap turis di Perancis bukanlah hal baru. "Jenis pencurian telah terjadi selama beberapa tahun terakhir, namun pemerintah China baru memutuskan untuk mengeluarkan peringatan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement