Senin 06 Apr 2015 07:02 WIB

Makanan Miniatur Jadi Tren Terbaru di Jepang

Rep: MGROL 33/ Red: Indira Rezkisari
Proses memasak makanan mini yang sedang populer ini bisa dilihat di Youtube.
Foto: Telegraph
Proses memasak makanan mini yang sedang populer ini bisa dilihat di Youtube.

REPUBLIKA.CO.ID, Masyarakat Jepang tidak hanya menyukai sesuatu yang berbau modern. Mereka juga sangat menyukai hal yang lucu atau yang biasa mereka sebut 'Kawaii'. Hal lucu yang kali ini dilakukan adalah memasak dengan replika kompor yang berukuran mini. Ya, makanan yang dihasilkan pun berukuran kecil.

Sekelompok koki di Jepang sedang gandrung membuat makanan-makanan khas Jepang yang berbentuk mini. Seperti, omelet yang berukuran sebesar koin. Untuk memasak semangkuk ramen, alat-alat masak yang dipakai terlihat seperti berasal dari rumah boneka. Para koki ini memperlihatkan kepiawaian memasak makanan mini di Youtube.

Untuk memudahkan proses masak beberapa bahan terpaksa diganti. Misalnya telur ayam diganti dengan telur puyuh.

Konsep tersebut diakui oleh pakar makanan Jepang, Makiko Sano, sebagai gaya yang didasari oleh daya tarik masyarakat Jepang terhadap hal yang lucu. "Orang Jepang suka 'Kawaii', dan hal-hal yang sangat kecil dan halus. Para anak muda biasanya di Jepang suka menggambarkan apa yang mereka lihat," Jelas Sano, seperti yang dikutip dari Telegraph, Senin (6/4).

Dr Laura Miller, seorang profesor studi Jepang di Universitas Missouri-St Louis, mengatakan video menggenai miniatur makanan tersebut memang sedang tren di Jepang saat ini. "Permen kecil yang terbuat dari polimer tanah liat. Hal ini sudah digunakan sebagai dekorasi ponsel sejak satu dekade yang lalu. Jadi teknologi dan minat dalam membuat makanan kecil sudah ada sejak lama di sana," Kata Laura.

Tetapi kali ini apa yang dilakukan dalam video Youtube, bedanya dibuat dari bahan-bahan makanan sungguhan. Laura menambahkan, tren makanan mini namun tidak hanya bergulir di Jepang. Ia melihat sejumlah belahan dunia juga mulai mengikuti tren ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement