REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA -- Akibat adanya serangan teror terhadap 20 turis di museum Tunisia, kini perusahaan-perusahaan perjalanan melarang wisatawan terbang mengunjungi negara tersebut.
Larangan muncul setelah insiden mengerikan yang menimpa wanita asal Shropshire, Inggris. Wanita tersebut tewas setelah diserang oleh sekelompok gerakan radikal yang khawatir muncul penyebaran kebencian terhadap para teroris yang kini telah menyebar di wilayah Afrika dan Mediterania, yang juga popular dikunjungi wisatawan Inggris.
Mendekati hari Paskah, wisatawan Inggris yang ingin berlibur diharapkan berhati-hati dalam memilih destinasi wisatanya, apakah aman dari gerakan radikal ISIS atau kegiatan teror lainnya.
"Ketika wisatawan Inggris cenderung menjadi incaran serangan teroris, wisatawan harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan kantor asing sebelum travelling," ujar juru bicara Association of British Travel Agents (ABTA), dilansir dari Dailymail, Selasa (31/3).