REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Maskapai penerbangan British Airways (BA) mengalami pembajakan. Selama pemeriksaan, maskapai ini membekukan rekening para penumpang.
Menurut berita yang dilansir dari Dailymail, Senin (30/3), salah satu maskapai penerbangan terbesar di Britania Raya, British Airways (BA) telah dibajak oleh program komputer. Akibat pembajakan ini, BA membekukan rekening para penumpang, setidaknya untuk beberapa hari ke depan hingga masalah ini terselesaikan.
"Tidak ada informasi pribadi yang telah dilihat atau dicuri. Ini berarti klub eksekutif mungkin tidak dapat menggunakan mil udara mereka sampai masalah teratasi," kata pihak BA.
Kepala maskapai mengatakan hanya sebagian kecil dari jutaan pelanggan BA yang dibajak. Perusahaan meminta maaf kepada pelanggan atas kejadian ini. Mereka juga berharap memiliki sistem back up dan dapat berjalan pada hari berikutnya.
Mereka mengaku tidak mengetahui siapa dalang di balik pembajakan ini. Namun mereka meyakini peristiwa ini dilakukan oleh program otomatis komputer, untuk menghindari sistem keamanan online perusahaan.
"British Airways telah menyadari ada beberapa aktivitas ilegal dalam kaitannya dengan sejumlah kecil rekening klub eksekutif," jelas seorang juru bicara British Airways.
Menurut mereka, hal itu sepertinya menjadi hasil bagi pihak ketiga, dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari internet di tempat lain. Dan tentu melalui proses otomatis, untuk mencoba mendapatkan akses ke beberapa rekening pelanggan.