REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- April mendatang, Menteri Pariwisata, Arief Yahya yakin bahwa implementasi bebas visa bagi 45 negara akan berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan teknis.
Meski demikian, pemerintah dirasa tetap memerlukan berbagai aspek lain, seperti unsur keamanan, sosial agama dan budaya. Hal ini diutarakan oleh Wakil Ketua ASITA Jakarta, Rudiana.
"Saya rasa pada prinsipnya untuk mendatangkan tamu ke Indonesia memang tidak masalah. Namun, apakah pemerintah sudah mengkaji sistem keamanannya? Kan banyak warga asing yang ditangkap," katanya kepada Republika Online Selasa (24/3).
Terlepas dari polemik pariwisata seperti infrastruktur, akomodasi bahkan kesiapan bandara, melihat dari berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini, jangan sampai kemudahan tersebut justru mendatangkan banyak kasus baru seperti peredaran narkoba, penjaja seks bahkan kasus pedofilia beberapa waktu lalu yang melibatkan orang asing.
"Yang terpenting sebelum menerapkan kebijakan tersebut ada kalanya keamanan harus lebih ditingkatkan, aspek sosial budaya masyarakat juga dipertimbangkan, serta nilai-nilai agama. Jangan sampai kemudahan ini disalahgunakan. Datang 10 orang pulang malah delapan orang," katanya menambahkan.
Dirinya sangat mengharapkan betul bahwa dengan adanya kebijakan pemerintah yang akan memberlakukan bebas visa harus benar-benar dikaji lebih baik. "Kalau memang semua sudah siap, lanjutkan. Kalau belum, ya jangan," tutupnya.