Rabu 25 Mar 2015 13:15 WIB

ASITA: Bebas Visa Harus Tetap Resiprokal

Visa
Visa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana pemberian bebas visa ke 30 negara dengan sebelumnya sudah dilakukan di 15 negara harus tetap berjalan resiprokal.

Dimana, kedua belah pihak sepakat untuk sama-sama memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk masuk ke wilayah negara lainnya.

Hal ini seperti dikatakan oleh Wakil Ketua ASITA Jakarta, Rudiana bahwa sudah seharusnya pemerintah tetap memberlakukan bebas visa secara resiprokal demi mempertahankan martabat suatu bangsa.

"Kenapa harus resiprokal, karena memang kedaulatan negara seperti itu. Ada timbal baliknya," katanya kepada Republika Online, Selasa (24/3).

Menurutnya, pada kenyataannya saat ini untuk mengunjungi kawasan tertentu wisatawan Indonesia masih terganjal sejumlah peraturan yang justru membuat sulit. Inilah yang juga harus diperhatikan, bahwa bila ingin mendatangkan wisatawan mancanegara dengan mudah, harus memperhatikan pula apakah wisatawan Indoensia mendapatkan perlakuan yang sama.

"Kita masih belum diberi kemudahan, jika ingin bebas visa ya harus menguntungkan dua negara tersebut," katanya menambahkan.

Dirinya berharap, jika memang pada April mendatang kebijakan ini mulai berjalan, pemerintah harus bisa menekan kepada negara-negara tersebut untuk memberikan kemudahan atau bebas visa pula untuk Indonesia.

"Jangan selalu dipersulit dengan ini itu padahal niat kesana memang hanya ingin pelesiran," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement