Ahad 22 Mar 2015 11:12 WIB

Ujung Kulon akan Dikembangkan Jadi Kawasan Ekowisata

Rep: c81/ Red: Hazliansyah
Pemandangan alam nan indah di Ujung Kulon
Pemandangan alam nan indah di Ujung Kulon

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Perusahaan BUMD, PT Banten Global Development (BGD) melalui anak perusahaannya PT Banten Global Ecou-tourisme, berencana membangun wilayah Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten menjadi kawasan ekowisata. Rencananya, tiga tahun kedepan masyarakat sudah bisa menikmati wisata yang terkenal dengan badak jawa tersebut.

Direktur PT Banten Global Ecotourisme Aswin Sumampau, PT BGD akan menginvestasikan Rp 500 miliar untuk membangun ekowisata di wilayah Ujung Kulon. "Akan tetapi di awal tahun 2015 ini sekitar Rp 5 miliar untuk pembangunan tourist information center (TIC)," kata Aswin Sumampau, di Banten, Ahad (22/3).

Aswin mengatakan, Ujung Kulon merupakan harta karun besar Indonesia. Namun selama ini namanya tidak sepamor wisata seperti Pulau Komodo. Padahal, menurutnya kekayaan alam di Ujung Kulon tidak kalah dengan destinasi wisata-wisata lain di wilayah Indonesia.

"Kami ingin membangun suatu pariwisata yang mendukung rekreasi, mendukung edukasi, dan mendukung konservasi. Dan kami melihat aset terbesar ini ada di Ujung Kulon. Paling penting bagaimana Ujung Kulon ini harus menjadi pusat konservasi," katanya.

Ia mengatakan, pembangunan kawasan ekowisata ini bertujuan melestarikan dan mengembangkan fasilitas kawasan Ujung Kulon. Selain itu, berperan aktif dalam kegiatan konservasi alam dan lingkungan dengan membangun dolphin rescue center untuk kegiatan penyelamatan mamalia laut.

"Jadi kami ingin menjadikan Ujung Kulon sebagai destinasi wisata alam yang masih alami dan wajib dikunjungi. Kenapa ekowisata harus digalakkan? Kami ingin semua aktivitas wisata yang ramah terhadap alam. Bisa hiking, biking, diving, snorkeling. Pokoknya kita buat orang-orang yang merusak alam itu menjadi tidak nyaman," katanya.

Menurutnya, respons masyarakat cukup positif dengan rencana ekowisata tersebut. Rencananya, pembangunan ekowisata Ujung Kulon akan diluncurkan pada 4 Oktober mendatang, bertepatan dengan HUT Banten ke-15.

"Kami ingin orang melihat pariwisata itu sebagai suatu yang positif. Kita bisa mendapatkan 10.000 sampai 20.000 turis masuk per tahunnya. Nanti masyarakat bisa melihat ada pemasukan lain dari situ," katanya.

Sekretaris Disbudpar Agus Setiawan menyambut baik adanya rencana pengembangan ekowisata di wilayah Taman Nasional Ujung Kulon dan sekitarnya. "Selama itu tidak mengganggu struktur alam, tidak masalah," katanya. 

Selain itu, Agus juga mengungkapkan bahwa efek yang nanti ditimbulkan untuk masyarakat sangat positif. Apalagi PT BGD berjanji akan memberdayakan masyarakat sekitar untuk menjadi pramuwisata dan lainnya.  

"Artinya itu juga kan untuk pengembangan pariwisata di Banten, nanti guidenya, guardnya adalah masyarakat sekitar," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement