REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- April 1815, sekitar 200 tahun silam merupakan hari yang tak bisa dilupakan bagi warga Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Pasalnya, Gunung Tambora meletus dan memporakporandakan kedua kawasan tersebut. Untuk itulah, demi mengenang momentum bersejarah itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan harus membranding momen letusan Gunung Tambora sebagai upaya untuk menjangkit wisatawan datang ke NTB, khususnya ke wilayah Sumbawa.
"Saya kira membuat branding dari momentum bersejarah tersebut mampu menarik minat wisatawan untuk datang. Pengaruh momentum tersebut harus bisa dirasakan berbagai sektor, bukan hanya pariwisata saja," kata Menpar Arief Yahya saat membuka Tambora Menyapa Dunia di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (11/3).
Selain itu, menurut Menpar Arief juga momentum ini diperuntukkan sebagai daya tarik pariwisata Sumbawa. "Menarik wisatawan Sumbawa, khususnya ya. Karena kan kalau Lombok sudah lebih dikenal," katanya menambahkan.
Event Tambora Menyapa Dunia yang baru pertama kali diselenggarakan ini akan dimeriahkan dengan acara seni budaya, wisata minat khusus, sport adventure, seminar, serta serangkaian acara menarik lainnya. Acara ini akan berlangsung selama enam bulan dari Maret hingga Agustus 2015 mendatang. Pada puncaknya, acara ini akan berlangsung di sekitaran kawasan Gunung Tambora dan diperkirakan akan dihadiri oleh 15 ribu wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.