Rabu 11 Mar 2015 17:07 WIB

Ini Strategi Kemenpar Genjot Wisata Bahari

Seorang wisatawan tengah menikmati keindahan kehidupan bawah laut. Indonesia memang dikenal memiliki potensi wisata bahari yang tinggi (ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang wisatawan tengah menikmati keindahan kehidupan bawah laut. Indonesia memang dikenal memiliki potensi wisata bahari yang tinggi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 20 juta hingga 2019 mendatang. Untuk mencapai angka tersebut, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata telah menetapkan sejumlah strategi. Salah satunya menggenjot sektor wisata bahari.

Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata mengatakan, Indonesia selama ini belum optimal memanfaatkan wisata bahari yang ada. Padahal secara potensi, wisata bahari di Indonesia sangat besar.

"Dengan garis pantai hampir seratus ribu kilometer, kontribusi wisata bahari Indonesia terhadap devisa hanya 1 miliar dolar AS," kata Arief.

Angka tersebut jauh di bawah negara-negara yang potensi wisata baharinya sesungguhnya di bawah Indonesia. Ia mencontohkan Queensland, Australia dengan panjang pantai hanya 2.100 kilometer tapi bisa meraup devisa 3 miliar dolar AS dari wisata bahari.

"Itu karena mereka telah serius mengelola wisata bahari," ujar Arief.

Di bawah kepemimpinanya, Arief mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi dengan target 4 juta wisman dari wisata bahari sampai dengan 2019.

"2019 kita bisa jaring 4 juta wisman. Kalau tahun ini sebagai tahap awal kami targetkan jaring 1,3 juta wisman," ujarnya.

Strategi pertama, jelas Arief adalah dengan mengembangkan kawasan strategis pariwisata nasional khusus untuk bahari di sebanyak 25 titik.

"Jumlah itu bertambah secara bertahap pada lima tahun ke depan," ujarnya.

Selain itu pemerintah akan membangun infrastruktur penunjang, khususnya pelayaran. Pemerintah akan membangun 100 marina, 10 pelabuhan kapal pesiar/cruise port yang memungkinkan untuk menampung 800 call.

Pengembangan lainnya adalah pada destinasi selam hingga 45 destinasi pada 2019.

"Pada tahun pertama ini sebanyak 25 destinasi wisata selam akan dikembangkan sampai akhir tahun disamping pembangunan marina di sejumlah daerah yang memungkinkan 750 kapal bersandar serta 400 call untuk cruise port," kata dia.

"Sebagian besar wisman memang meminati wisata pantai, lalu yacht kemudian cruise dan selam," lanjut dia.

Dengan rencana pengembangan tersebut pihaknya memproyeksikan target kunjungan wisman wisata bahari akan meningkat dalam lima tahun terakhir.

"2014 ditarget 1 juta, naik menjadi 1,3 juta pada 2015, 1,8 juta pada 2016, 2,3 juta pada 2017, 3 juta pada 2018 dan 4 juta pada 2019.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement