Rabu 11 Mar 2015 17:02 WIB

Pengembangan Wisata Bahari, Konektivitas Antar-Pulau Perlu Ditingkatkan

Menteri Pariwisata saat berbicara dalam acara Seminar Forum Wartawan Pariwisata bertema
Foto: ist
Menteri Pariwisata saat berbicara dalam acara Seminar Forum Wartawan Pariwisata bertema "Peningkatan Konektivitas Pulau-Pulau di Indonesia untuk Pengembangan Wisata Bahari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai yang mencapai lebih dari seratus ribu kilometer, potensi wisata bahari di Indonesia sangat tinggi. Tapi sayangnya hingga kini Indonesia belum mampu menjadi salah satu negara yang menjual potensi dengan baik. Bahkan jika dibandingkan Malaysia, Indonesia masih tertinggal jauh.

"Wisata bahari di Indonesia hanya baru menyumbangkan devisa 10 persen dari total sektor pariwisata, padahal Malaysia sudah mencapai 40 persen," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam Seminar Forum Wartawan Pariwisata bertema "Peningkatan Konektivitas Pulau-Pulau di Indonesia untuk Pengembangan Wisata Bahari, Selasa (10/3) di Jakarta.

Untuk itu, dalam meningkatkan potensi tersebut, Arief menyatakan pihaknya siap bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk komunitas media dan maskapai penerbangan dalam pengembangan wisata bahari.

"Australia dengan garis pantai yang hanya 2.000 kilometer tapi bisa meraup devisa dari wisata bahari hingga 300 miliar dolar AS. Sedangkan Indonesia baru 1 miliar dolar," kata Arief.

Di tempat yang sama, Tri Wibowo selaku Ketua Forum Wartawan Pariwisata (Forwarpar) mengatakan, salah satu hal yang bisa dilakukan dalam mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan adalah dengan mengembangkan dan mempromosikan wisata bahari.

Dan aksesibilitas merupakan salah satu hal yang penting, selain kesiapan destinasi dan faktor lain seperti kesehatan, kebersihan dan infrastruktur.

"Akses memang masih menjadi masalah utama, dengan penerbangan dan seat yang memadai diharapkan tngkatkan kunjungan wisatawan dan pecah wisatawan yang selama ini hanya terfokus di Bali," kata dia.

Sementara untuk wartawan, seminar ini diharapkan menambah pemahaman yang semakin dalam yang berujung pada peningkatan kualitas wartawan itu sendiri.

"Peran media tentu harus dapat memberi  informasi yang tepat bagi masyarakat, sekaligus bersama pemerintah dan industri bersinergi membangun pariwisata, khususnya wisata bahari," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement