REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebuah tinjauan ulang dari 355 penelitian dalam jurnal Psychological Bulletin menemukan bahwa pria ternyata lebih narsis dibandingkan wanita.
Ini benar, butuh waktu lebih dari tiga dekade pengolahan data dan hampir melibatkan setengah juta peserta untuk menyimpulkan hal ini.
Dilansir dari Health, Selasa (10/3), meski pria ternyata lebih narsis dari wanita, namun kedua jenis kelamin ini sebetulnya sama-sama punya sikap pamer. Ini diukur dari reaksi mereka atas laporan tertentu. Misalnya, pria lebih mungkin merespon positif hal-hal seperti di bawah ini.
"Jika saya menguasai dunia, maka dunia ini akan menjadi tempat yang lebih baik," tulis kesimpulan tersebut.
"Saya tahu saya baik sebab semua orang mengatakan itu," contoh lainnya.
Asisten Profesor di University of Buffalo, Emily Grijalva mengatakan narsisme itu terkait dengan berbagai disfungsi interpersonal, termasuk ketidakmampuan mempertahankan hubungan jangka panjang yang sehat, perilaku tidak etis, dan sifat agresif.
Meski demikian, tingkat narsisme yang tinggi di sisi lain berhasil membantu orang untuk meningkatkan harga diri mereka dan membuat mereka berpeluang besar mendapatkan peran seorang pemimpin.
"Individu cenderung mengamati dan memelajari gendernya dikala muda dan mungkin terkadang menyimpang dari harapan masyarakat," kata Grijalva.
Secara khusus, wanita sering menerima kritikan keras untuk menjadi agresif dan otoratif. Ini menciptakan tekanan bagi wanita untuk menampilkan perilaku narsis juga.