Senin 09 Mar 2015 13:37 WIB

BPS: Kunjungan Wisman ASEAN ke Sulut Melemah

Wisatawan asing (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Wisatawan asing (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara yang berasal dari negara-negara ASEAN ke Sulut mengalami penurunan pada Januari 2015 dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini dikarenakan minimnya penerbangan secara langsung menuju provinsi tersebut. "Kunjungan wisman ASEAN ke Sulut yang turun akibat masih minimnya penerbangan langsung dari negara-negara ASEAN ke Sulut," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, Faizal Anwar, di Manado, Senin (9/3).

Faizal mengatakan hanya wisatawan dari empat diantara sembilan negara ASEAN yang datang berkunjung ke Sulut pada Januari, yakni Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand, dengan jumlah yang mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Wisman Filipina turun sebesar 65 persen dari 44 orang pada akhir tahun 2014 menjadi 15 orang pada Januari 2015. Dari Malaysia juga turun sebesar 63 persen dari 38 orang pada akhir tahun menjadi 14 orang pada Januari 2015.

Wisman Singapura yang datang ke Sulut juga turun sebesar 80 persen dari 194 orang menjadi 40 orang pada januari 2015. Wisman yang berasal dari Thailand tetap stabil, hanya di kisaran sembilan orang.

Ia mengatakan untuk wisman dari Brunai Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam sama sekali tidak ada yang berkunjung ke Sulut pada awal tahun 2015. Pemilik Biro Perjalanan Wisata Manado Mohamad Naliko mengatakan untuk meningkatkan kunjungan wisman, pemerintah harus lebih intensif lagi memperbaiki tempat wisata di Sulut.

Selama ini, upaya memperbaiki berbagai objek wisata itu terkesan lamban. "Bantuan pemerintah termasuk promosi memang sudah ada, namun itu belum cukup, perlu kreativitas agar pariwisata berkembang lebih baik," katanya.

Promosi yang dilakukan pemerintah juga sudah cukup banyak, namun perlu kerja keras untuk menghadapi persaingan yang ketat saat ini dengan pengelola objek wisata lain yang dilakukan daerah lain.

"Kalau mau pariwisata Sulut bersaing dengan daerah lain, pemerintah jangan hanya berhenti di promosi saja," katanya.

Dalam mengembangkan pariwisata Sulut, pemerintah harus kreatif untuk mencari dan memunculkan objek wisata yang baru. Pasalnya, selama ini ikon Sulut masih terpusat di keindahan laut Bunaken, padahal masih banyak potensi lain yang belum terekspos.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement