REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berhasil memecahkan rekor kategori penyajian 3.000 porsi makanan khas gabus pucung dengan peserta terbanyak.
"Pembagian sayur gabus pucung kali ini memenuhi persyaratan pemecahan rekor, sebab rekor sebelumnya hanya sebanyak 2.500 porsi," kata Awan Rahargo selaku perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) yang menyerahkan penghargaan, Ahad.
Pembagian sayur gabus pucung serta nasi uduk kepada warga yang hadir di area Hari Tanpa Kendaraan merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari jadi ke-18 Kota Bekasi yang jatuh pada 10 Maret 2015.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang menerima penghargaan MURI ini mengatakan, alasan pemilihan sayur gabus pucung sebagai makanan yang dibagikan kepada warga ialah harapan untuk membangkitkan kembali kuliner khas Bekasi.
"Gabus pucung ini makanan khas Bekasi. Warga harus mengenalinya. Setelah gabus pucung, mungkin nanti giliran kuliner khas lain, seperti dodol, akar kelapa, dan lainnya," katanya.
Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu menambahkan, pembagian sayur gabus pucung dan nasi uduk yang dilanjutkan dengan makan bersama warga diharapkan memunculkan rasa kebersamaan.
"Tentunya bukan kebersamaan basa-basi yang sebatas formalitas. Melainkan kebersamaan yang menjadi pemicu terjalinnya keakraban dan kerukunan warga," katanya.
Salah satu warga yang menerima sayur gabus pucung tampak antusias saat menyantap. "Sudah bertahun-tahun tinggal di Bekasi tapi belum pernah mencicipi. Baru sekarang kesampaian," kata Tini, warga Perumnas 3 Bekasi Timur.
Wanita asal Jawa Tengah itu mengaku cukup tertarik dengan rasa sayur gabus pucung. Aroma rempah-rempah yang kuat menghasilkan rasa hidangan yang unik.
"Setelah mencicipi, boleh kapan-kapan coba masak sendiri," katanya.